MAGELANG- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Magelang menyelenggarakan sarasehan bagi para pengrajin serta pengusaha kecil yang tergabung dalam Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) di Pendapa Pengabdian, Senin (25/3).
Sarasehan ini merupakan salah satu upaya Pemkot Magelang untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan jiwa wirausahawan bagi pelaku industri kecil dan menengah (IKM).
Kepala Disperindag Kota Magelang Sri Retno Murtiningsing, mengatakan, dalam sarasehan ini pihaknya menghadirkan narasumber berkompeten, yakni Hanintiato Joeda dan Febriyo Hadi Kusuma dari Rumah Kreatif Yogyakarta.
‘’Kami hadirkan narasumber tersebut untuk memotivasi para pelaku IKM di Kota Magelang agar mandiri, punya kebersamaan yang kuat, serta jiwa wirausahawan tinggi,’’ kata Sri.
Dia mengakui masih banyak pelaku IKM di Kota Sejuta Bunga ini yang belum memiliki jiwa wirausahawan. Mereka membuat produk, tapi belum berorientasi pada nilai jual serta daya saing rendah, termasuk belum optimal memanfaatkan teknologi informasi.
‘’Banyak di antara mereka masih sekedar membuat produk saja. Maka kami melatih mereka agar membuka wawasan luas, jangan seperti ‘katak dalam tempurung’, jangan merasa produk mereka sudah paling bagus,’’ ujarnya.
Menurutnya, beberapa hal yang perlu dipelajari pelaku IKM antara lain tentang pengelolaan usaha, manajemen keuangan dan teknologi informasi. Tumbuhnya wirausahawan muda saat ini diharapkan bisa berkolaborasi dengan pelaku lama untuk mengembangkan wawasan.
Selain pelatihan, pemerintah juga memberikan pendampingan tanpa menimbulkan ketergantungan bagi mereka. Saat ini IKM di Kota Magelang sekitar 2.070 dan sebanyak 400 di antaranya bergerak dibidang kerajinan.
Ketua Dekranasda Kota Magelang Yetty Biakti Sigit Widyonindito menuturkan, sarasehan yang mengangkat tema ‘Networking dan Inovasi untuk Eksistensi dan Bisnis’ itu digelar sebagai rangkaian peringatan HUT Ke-39 Dekranas 2019.
Yetty berharap, pelaku IKM di Kota Magelang terus berkembang, meningkatkan kualitas produk serta memiliki daya saing tinggi.
Dia meminta para pengrajin untuk ulet. ‘’Para perajin harus bisa berinovasi dan produk yang dihasilkan punya ciri khas tersendiri. Harus ulet, semua yang sudah besar dulu juga dari kecil,’’ tuturnya.
(Suarabaru.id/dh)