SEMARANG- Anak-anak penderita hydrocephalus di rumah singgah Wisma Kasih Bunda Jalan Sanggung Barat Jatingaleh Semarang tampak bahagia. Bahkan seorang di antara penderita menyanyikan lagu “Bintang Kecil” di depan bos Sido Muncul Irwan Hidayat dan desainer Anne Avantie. Anak ini juga diminta mencari namanya yang ada di buku register sejak beberapa tahun lalu.
Itulah suasana sebelum penyerahan bantuan dari PT Berlico Farma (nak perusahaan PT Sido Muncul) kepada Yayasan Wisma Kasih Bunda yang didirikan Anne Avantie 18 tahun lalu.
Wisma Kasih Bunda adalah rumah singgah bagi penderita hydrocephalus yang didirikan Anne Avantie sejak 18 tahun lalu. Sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama, PT Berlico Mulia Farma (anak perusahaan Sido Muncul) berbagi kasih dengan memberikan bantuan senilai Rp 200 juta kepada para penderita hydrocephalus. “Bantuan akan digunakan untuk memenuhi biaya operasi serta pengobatan 50 anak penderita hydrocephalus,” kata Irwan Hidayat.
Direktur PT Berlico Mulia Farma Irwan Hidayat menyatakan terharu dan ikut merasakan apa yang dialami anak-anak penderita hydrocephalus itu. “Anne Avantie membuka mata kita bahwa sekeliling kita, ada anak-anak yang sangat membutuhkan uluran tangan dan bantuan untuk pengobatan mereka. Apalagi biaya yang diperlukan sekitar Rp 35juta untuk satu pasien, untuk itu saya bersama PT Berlico Mulia Farma tergerak untuk memberikan bantuan,” kata Irwan.
Bantuan secara simbolis diserahkan oleh Direktur PT Berlico Mulia Farma Irwan Hidayat kepada Pendiri Yayasan Wisma Kasih Bunda Anne Avantie, didampingi Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.
Awalnya Wisma Kasih Bunda merupakan rumah singgah bagi penderita hydrocephalus. Namun seiring berjalannya waktu, yayasan yang telah berdiri selama 18 tahun ini juga menerima anak penderita Atresia Ani (lahir tanpa lubang anus), tumor, dan cacat fisik. Kebanyakan anak-anak berasal dari Jepara, Purwodadi, Boyolali, Pekalongan, bahkan luar Jawa seperti Lombok, Ternate, Bengkulu, dan Nias.
PT Berlico Mulia Farma didirikan tahun 1976 dengan nama PT Ita Farma. Pada 10 November 1993, PT Ita Farma berubah nama menjadi PT Berlico Mulia Farma. “Pada 2014, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk mengakuisisi PT Berlico Mulia Farma dengan menempati lahan seluas 6.800 m2 di daerah Kalasan, Yogyakarta. Saat ini, PT Berlico Mulia Farma telah memproduksi lebih dari 80 jenis produkethical, OTC, suplemen, dan obat-obatan golongan cephalosporine,” kata Irwan Hidayat.
suarabaru.id/Tony RS