Ananiyah Kibriyah
Oleh Ahmad Rofiq
Lari pagi di lapangan Ngaliyan, hirup udara segar tuk kesehatan kita
AlhamduliLlah banyak kawannya, bagikan cerita baik sanak saudara
Mari kita ungkapan kesyukuran kita pada Dzat Sang Maha Pencipta
Amatlah banyak karunia-Nya, berikan kita sehat afiat dan bergembira
*
Indonesia negeri tempat berburu rempah, cukup lama kita dijajah
Butuh kita nyali pimpinan, agar bangsa bermartabat, dan bermarwah
Manusia dikaruniai nafsu muthmainnah dan nafsu lawwamah
Perlu kendali iman kuat, amaliah shalihat, dan akhlaqul karimah
**
Wisata ke Salatiga, udara nyaman, ketemu kawan dan keluarganya
Belanja sayuran di area pegunungan, umbian, dan jagung bakarnya
Manusia berharga dan dirindukan, karena ilmu dan tawadlu’nya
Bukan karena tumpukan harta, jabatan, status, apalagi kesombongannya
***
Guru berusaha bagikan ilmu, tuk ajari hitung, hari, dan sekeliling kita
Di sekolah madrasah, tak lelah menyadarkanmu, penuh perhatian
Ilmu manusia laksana air yang membasahi ujung jari kelingking kita
Buang ananiyah kibriyah, ego kesombonganmu, itu awal kesyirikan
****
Sungai Mahakam, alirkan air lintasi Samarinda dan Kutai Kertanegara
Bermuara di selat Makassar, spesies ikan pesut Mahakam, nyaris punah
Shahibul Hikam, Syeikh Ibnu ‘Athaillah, ajarkan hidup laksana pengembara
Rasakan hikmah hidup, taqarrub, tawadlu’, buah jauh takabur dan sum’ah
*****
Pulau Penang, negara pulau, Malaysia, dikenal negeri termaju dan terkaya
Semboyannya Bersatu dan Setia, Pakatan Rakyat, partai pemimpinnya
Manusia dikenang karena ilmu, nama baik, amal baik, tidak takabburnya
Banyak harta, akan mulia, jika didapat secara halal dan benar pentasarufannya
Karonsih Selatan, Ngaliyan, Semarang, 8/2/2019.
Suarabaru.id/RA