MAGELANG- Sekitar 2.500 anak mengikuti Temu Raya Anak dan Remaja se-Kevikepan Kedu di Taman Doa Maria Gantang, kawasan antara Gunung Merbabu dan Gunung Merapi, Kabupaten Magelang, Minggu (6/1).
‘’Jumlah peserta mencapai 2.500 orang, dan hadir pula umat dari beberapa kevikepan lain karena adanya penutupan Doa Novena di tempat tersebut,’’ kata Ketua Komisi Karya Minisoner Kevikepan Kedu FX E David Surya Saputra dalam keterangan tertulis di Magelang, kemarin.
Dia menerangkan, kegiatan itu sebagai agenda tahunan Gereja Kevikepan Kedu Keuskupan Agung Semarang bertepatan dengan perayaan Hari Anak Misioner 2019 di daerah itu dengan tema “Bersama Bunda Maria Mewujudkan Peradaban Kasih di Keluarga, Gereja dan Masyarakat”.
David menuturkan, Hari Anak Misioner dalam kalender gereja Katolik dirayakan bertepatan dengan Hari Raya Penampakan Tuhan kepada Tiga Raja dan kepada Dunia (Epifani) yang tahun ini jatuh pada 6 Januari 2019.
Acara yang dikemas antara lain ibadah dipimpin konselebran utama yang juga Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Semarang Romo Y.R. Edy Purwanto, lomba yel-yel antarparoki dan beberapa nomine lain, seperti paroki peserta datang terpagi dan jumlah peserta terbanyak itu, juga dimeriahkan sejumlah penampilan dari tuan rumah. Yakni wilayah Gantang, Gereja Paroki Kristoforus Banyutemumpang, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang.
Para peserta terdiri anak-anak, remaja, pendamping dan umat dari beberapa paroki di Kevikepan kedu. Antara lain Gereja Santo Kristoforus Banyutemumpang, Gereja Paroki Santo Ignatius Magelang, Gereja Paroki Santa Maria Fatimah Magelang, Gereja Paroki Santo Yusup Pekerja Mertoyudan, Gereja Paroki Santo Mikael Panca Arga, Gereja Paroki Santo Petrus dan Paulus Temanggung, Gereja Paroki Keluarga Kudus Parakan, Gereja Paroki Santo Antonius Muntilan, Gereja Paroki Santa Maria Lourdes Sumber, dan Gereja Paroki Santa Theresia Salam.
Vikjen KAS Romo Edy Purwanto dalam khutbah antara lain mengatakan, anak-anak mempunyai tugas mulia untuk terlibat dalam mewujudkan peradaban kasih di dalam keluarga, gereja, dan masyarakat.
‘’Anak-anak harus semakin peduli dengan sesama dan lingkungan. Mereka hadir sebagai duta peradaban kasih dalam lingkungannya,’’ terangnya. (Suarabaru.id.dh)