SEMARANG – Menjelang ulang tahun ke-22 pada 2 November mendatang, karier Ibrahim Conteh mulai bersinar setelah empat tahun memutuskan hijrah dari negara asalnya, Sierra Leone, ke Indonesia. Bersama PSIS Semarang, kini dia menjadi pemain inti dengan 25 kali bertanding dan mencetak empat gol plus empat assist di Liga 1 2018 hingga pekan ke-27. Hal itu jauh lebih baik dibanding saat usianya baru 18, yakni ketika direkrut Pelita Bandung Raya (sekarang berganti nama menjadi Madura United) hingga pindah ke Barito Putera dan PS TNI pada 2017. Di tiga klub tersebut, gelandang energik ini baru total bermain 24 kali dan mencetak tiga gol.
”Saya sangat berterima kasih kepada manajemen dan tim pelatih yang memercayai dan memberikan kesempatan bagi saya di tim PSIS musim ini. Saya juga sangat senang bisa mencetak gol dan memberi kontribusi buat tim. Sebelum laga dimulai, saya selalu berharap dan berdoa untuk memberikan peforma terbaik di kandang dan di luar kandang,” ungkap Conteh, kemarin. Dalam tujuh partai terakhir bersama pelatih Jafri Sastra yang menghasilkan lima kemenangan, sekali imbang dan sekali kalah benar-benar disyukurinya. Posisi kesembilan dalam klasemen sementara saat ini memicu motivasinya untuk merealisasikan target Laskar Mahesa Jenar finis sepuluh besar di Liga 1. Dia tak mau tim kebanggaan Kota ATLSS hanya lolos dari zona degradasi.
”Setelah berjuang hampir 10 tahun di Liga 2, tim ini bertekad untuk menjaga nama besarnya di kasta tertinggi. Masih ada tujuh laga tersisa, dan kami akan berusaha keras merealisasikan harapan pendukung,” ujarnya. Pemain bernomor punggung 55 ini tak ingin lebih jauh membicarakan rencanannya musim depan yang masih terikat kontrak bersama PSIS hingga 2019. ”Jika kami sudah bisa menyelesaikan Liga 1 ini secara baik, baru kami merencanakan ke depan. Untuk saat ini saya tidak bisa terlalu banyak membicarakan musim depan,” tegasnya.
Dari 27 laga yang sudah dijalani PSIS, pemain bertinggi 165 centimeter ini menyatakan semua pertandingan penting baginya. Namun, ada dua partai yang memiliki kesan spesial baginya. Itu adalah ketika menang di kandang PSMS Medan pada pekan ke-21 dengan skor 3-2, Juga kemenangan 1-0 atas PS Tira pada pekan ke-25 . Total dalam dua laga itu, Conteh mencetak tiga <I>assist<P>. Satu umpan matang dia berikan untuk gol penentu yang dicetak Bruno Silva ke gawang PS Tira.
”Semua pertandingan penting, karena membantu saya membangun karier sebagai pemain muda. Ini penting bagi masa depan saya. Saya juga sangat senang saat bisa mencetak gol dan memberikan kontribusi nyata ke tim,” jelasnya.
Pemain berambut gimbal ini punya kebiasaan unik dibanding pemain lain, yakni melakukan latihan fitnes secara mandiri pada saat rehat latihan tim. ”Sejak berusia 15 tahun, saya membangun mentalitas untuk melakukan kegiatan yang ekstra sebagai olahragawan. Latihan mandiri membantu saya buat menjaga kondisi. Saya tidak ingin melewatkan waktu dengan banyak bercanda maupun duduk-duduk di ruangan rumah atau hotel,” tandasnya. (rr)