BLORA – Warga dan aktivis sosial di kota sate, Jumat (10/8), mengapresiasi positif aksi pungut sampah siswa SMKN 2, Kota Blora.
Kegiatan pungut sampah di lingkungan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2, berlansung hanya sekitar 45 menit.
Namun hasilnya, jalan Rajawali, jalan Bhayangkara, kompleks stadion Kridosono, dan kawasan lain di Kota Blora, berubah kiclong dan bersih.
Kawasan di sekitar sekolah yang dulu bernama SMEA Negeri itu, tak lagi ada sampah berserakan, mendadak rapi.
Dalam aksi itu, satu kelompok disisi sekitar lima siswa, mereka membawa tas plastik tempat sampah.
Kelompok lain, ada yang membawa karung eks pupuk, dan kantung lainnya untuk mengumpulkan sampah.
Acung Jempol
Mereka memungut sampah dari satu titik ke titik lain, setelah tekumpul dalam kantong, sampah dimadukkan di tempat pembuangan sementara yang tidak jauh dari sekolahnya.
“Aksi pungut sampah ini sepontan, diikuti kawan-kawan lima kelas,” ungkap Lastri, salah satu siswi SMKN 2.
Eni, kawan Latri, berharap aksi yang sama bisa melebar ke kawasan lain, dan melibatkan 1.000 siswa sekolah dari puluhan kelas.
“Gak pakai lama, kalau kawan-kawan serius, cukup 45 menit sampah bersih,” beber Aisyiah, kawan sekelas Eni.
Sudarwanto, aktivis pemerhati sosial kemasyarakatan di Blora, acung jempol pada guru dan siswa SMKN 2.
“Guru memberi izin 45 menit, siswa gerak, lingkungan jadi bebas sampah, ini bagus,” paparnya.
Pramesti, ibu rumah tangga warga Kelurahan Tempelan, Blora, senang dengan gerakan pungut sampah siswa SMKN 2.
“Kalau aksi ini diikuti sekolah lain sepekan sekali saja, wajah Kota Blora akan makin cantik,” ungkapnya.
Nugroho, warga jalan Rajawali, Kota Blora, bangga dengan aksi pungut sampah pelajar itu.
“Ini bagus, budaya peka lingkungan yang harus dilanjut, dan ditiru sekolah lain,” katanya.
Tampak sejumlah guru ikut mendampingi siswanya, dan ikut aktif dalam kegiatan pungut sampah. (suarabaru.id/hn)