SEMARANG– Kongres Ke-24 Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Solo, 27 – 30 September mendatang akan dijadikan momentum kembali ke khitah sebagai wartawan dengan wawasan kebangsaan.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyambut baik dan mendukung penuh pernyataan yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PWI Pusat Hendry Ch Bangun, dalam audiensi panitia kongres di ruang kerja gubernur, Senin (16/7).
“Ini merupakan jalan keluar yang bagus, di tengah kemelut model-model pemberitaan media yang cenderung abai terhadap etika untuk kepentingan publik,” kata Ganjar.
Dalam pertemuan tersebut dia banyak menekankan tentang positioning kompetensi wartawan dan sertifikasi media, terkait dengan visi mengenai kesejahteraan kehidupan wartawan. Dia ingin mengajak organisasi profesi wartawan untuk mencari pikiran-pikiran terbaik yang bisa memberi solusi.
Kegelisahan PWI
Sementara itu, Sekjen PWI Pusat Hendry Ch Bangun menyampaikan pihaknya gelisah oleh fenomena terabaikannya etika dalam pemberitaan yang tidak memperhatikan semangat perjuangan untuk kepentingan kebangsaan. Maka PWI menganggap penting kongres mendatang menjadi starting point yang strategis kembali ke khitah yang dulu dibangun oleh para wartawan pejuang.
Hendry yang juga anggota Dewan Pers menegaskan, pelaksanaan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) dan seritikasi media akan terus digalakkan untuk membedakan mana wartawan yang sesungguhnya dan mana yang tidak. Program ini merupakan bagian dari cara untuk melindungi masyarakat dari kinerja wartawan yang tidak profesional.
“Maka kami mengapresiasi PWI Jateng dan PWI Kabupaten Blora yang belum lama ini mengadakan sosialisasi Undang-Undang Pers dan Kode Etik Jurnalistik kepada para kepala desa,” tuturnya.
Sasongko Tedjo merencanakan, wacana kembali ke khitah wartawan berwawasan kebangsaan akan dimulai dari forum sehari menjelang pelaksanaan kongres.
Audiensi ke gubernur yang dipimpin oleh Ketua Bidang Organisasi PWI Pusat Sasongko Tedjo itu juga diikuti Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS, Sekretaris Isdiyanto Isman, Solikun, Bendahara Budi Setyo Purnomo, dan Ketua Dewan Kehormatan Provinsi Sri Mulyadi.
Ikut mendampingi gubernur, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Dadang Somantri, dan Kepala Bidang Humas dan Protokol Lilik Henry Ristanto.
Dalam bursa calon ketua umum pengganti Margiono yang akan habis masa jabatannya, beredar tiga nama kuat dari pengurus harian PWI Pusat, yakni Sasongko Tedjo, Hendry Ch Bangun, dan Atal S Depari. (suarabaru.id)