blank
Pelajar SMK Citra Medika melakukan aksi teatrikal di alun-alun, memperingati Hari Gizi Nasional, SMNet/dh

 

MAGELANG- Memperingati Hari Gizi Nasional (HGN),  puluhan pelajar SMK Citra Medika kemarin (28/2) melakukan long march dari sekolahnya di Kelurahan Jurangombo Utara menuju Alun-alun Kota Magelang. Sambil jalan kaki mereka  membawa gunungan sayuran, dan dua di antara siswa memakai pakaian dengan akseroris  sayuran.

Sesampainya di tempat tujuan mereka melakukan orasi dan aksi teatrikal mengenai masalah obesitas dan gizi buruk. Para pelajar itu juga membagikan aneka jenis sayuran dan susu segar kepada  para pengguna jalan raya.

Ketua Panitia Long March HGN, Bella Niken Binasti mengatakan, aksi ini bentuk sosialisasi pentingnya gizi bagi masyarakat. Masyarakat diajak untuk senantiasa memperhatikan kebutuhan gizi bagi tubuh,  baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

‘’Khususnya pada anak-anak, jangan sampai kekurangan gizi atau bahkan sampai mengalami gizi buruk. Aksi kami sederhana, tapi diharap efeknya luar biasa bagi masyarakat,’’ harapnya.

Menurutnya,  aksi teatrikal yang ditampilkan merupakan representasi kondisi masyarakat saat ini,  yang ternyata masih terjadi kasus kekurangan gizi dan obesitas. Beberapa pelajar yang memeragakan warga kurang gizi berebut makanan yang diberikan orang lain, bahkan merebut gunungan sayuran.

‘’Kami  juga menampilkan anak yang terkena obesitas, tapi terus menerus makan makanan yang tidak sehat. Dari aksi ini, kami berharap masyarakat bisa memahami dua kasus ini yang ternyata terjadi di Indonesia,’’ katanya.

Akhmada Khasby, guru matematika SMK Citra Medika dalam orasinya mengemukakan, sebuah ironi kasus gizi buruk masih terjadi di Indonesia yang merupakan negara kaya sumber daya alam. Bahkan, hampir di setiap provinsi terjadi kasus gizi buruk.

‘’Yang menyita perhatian adalah kasus gizi buruk di Asmat. Ini menjadi perhatian nasional dan kami di Magelang juga tersentuh. Jangan sampai kasus itu terjadi di Magelang,’’ terangnya.

Dia menjelaskan,  kemiskinan menjadi salah satu faktor terjadinya gizi buruk. Warga miskin sulit mendapatkan asupan makanan yang bergizi, sehingga mengonsumsi makanan yang kurang bergizi. Sebaliknya juga terjadi pada orang kaya  tetapi tidak memahami makanan bergizi, sehingga bisa sakit.

‘’Sebenarnya  mendapat makanan bergizi itu tidak mahal. Cukup makan makanan 4 sehat dan 5 sempurna sudah terpenuhi. Contohnya sayuran dan buah-buahan yang mudah kita dapatkan. Tinggal kesadaran kita saja terhadap makanan bergizi itu,’’ ungkapnya.

Akhmada  juga mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai makanan yang mengandung zat berbahaya bagi tubuh. Seperti formalin, borax dan zat-zat lainnya yang berbahaya. ‘’Kami harap aksi ini mengingatkan kembali masyarakat agar peduli terhadap asupan makanan yang bergizi. Jangan sampai anak-anak kita menjadi korban,’’ pintanya. (SMNet/dh).