KLATEN (SUARABARU.ID) – Gerakan penghijauan dan pengurangan emisi di lingkungan hidup menjadi isu utama di mana-mana, termasuk dalam dunia industri saat ini digencarkan tentang industri yang ramah lingkungan.
Pemerintah Indonesia sendiri beberapa waktu lalu telah mengeluarkan kebijakan terkait pengurangan emisi karbon yang mentargetkan net zero emission pada tahun 2060 mendatang. Hal ini tentunya menjadi perhatian utama seluruh khalayak untuk mewujudkan hal tersebut.
Gayung bersambut, bagi dunia industri sendiri saat ini terkait target kebijakan tersebut disikapi dengan memanfaatkan penggunaan penggunaan energy baru dan terbarukan (EBT), seperti pemanfaatan biomassa dan pemasangan panel surya di pabrik-pabrik.
Salah satunya yang melakukan hal tersebut di atas adalah perusahaan Danone – AQUA yang berkomitmen turut berkontribusi dalam upaya pengurangan emisi karbon. Pabrik Danone-AQUA di Klaten, salah satunya, telah memanfaatkan teknologi energi terbarukan melalui panel surya atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap.
PLTS Atap di pabrik Danone – AQUA Klaten telah berkontribusi terhadap pengurangan emosi karbon sebesar 3.340 ton CO2 per tahun. Dengan kapasitas sistem sebesar 2.912 KWp, jumlah listrik yang dihasilkan mencapai 4GWh per tahun.
Danone – AQUA merupakan perusahaan air minum bagian dari Danone Indonesia yang saat ini telah mengoperasikan 26 pabrik di Indonesia dengan jumlah karyawan mencapai lebih dari 15.000 orang, di mana salah satu pabriknya terletak di Klaten, Jawa Tengah.
“Penggunaan PLTS Atap hanya satu dari sekian banyak komitmen Danone – AQUA dalam menjaga kelestarian lingkungan,” kata Sustainability Development Manager Danone – Aqua, Rama Zakaria.
Rama mengatakan, Danone-AQUA secara konsisten menjalankan strategi keberlanjutan perusahaan yang tertuang dalam Danone Impact Journey. Pada Danone Impact Journey ada pilar yang disebut dengan Preserve and Regenerate Nature.
“Konservasi lingkungan dilakukan secara terintegrasi dari mulai proses pengambilan air, produksi, distribusi produk hingga pascaproduksi,” katanya.
Strategi untuk menjalankan pilar itu diimplementasikan melalui serangkaian upaya yaitu perlindungan sumber daya air, komitmen dalam mengurangi emisi karbon, optimalisasi kemasan dan pengumpulan sampah kemasan, hingga membangun sinergi antarpihak dalam upaya pelestarian sumber daya alam melalui forum multippihak untuk pengelolaan Daerah Aliran Sungai.
Hery Priyono