WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Danrem 074 Warastratama Surakarta yang diwakili Kepala Staf (Kasrem) Letkol (Inf) Yudi Purwanto, menyatakan, melaksanakan latihan jangan takut salah. ”Jadikan kesalahan sebagai pengalaman berharga, untuk tidak diulangi kembali,” tegasnya.
Penegasannya tersebut, Senin (22/6), disampaikan ketika membuka kegiatan latihan gladi Posko I di Kodim 0728 Wonogiri. Acara ini dihadiri oleh para Dandim se Solo Raya, Kapolres Wonogiri AKBP Christian Tobing, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Wonogiri Dokter Adhi Dharma, bersama para pimpinan dinas dan instansi terkait.
Latihan ini, digelar selama tiga hari terhitung mulai Tanggal 22 sampai dengan Tanggal 24 Juni 2020. Tujuannya, untuk menyiapkan kekuatan TNI dalam proses penanganan bencana alam terutama tanah longsor. Kepada para peserta, diminta untuk melaksanakan latihan dengan disiplin serta semangat yang tinggi, agar tujuan dan sasaran latihan yang telah ditetapkan dapat tercapai sesuai dengan harapan.
”Hindari kegiatan latihan yang bersifat monoton dan membosankan. Upayakan aplikasi pelatihan mendekati dengan kejadian yang sebenarnya,” tegas Letkol (Inf) Yudi Purwanto.
Protokol Kesehatan
Terkait dengan pandemi Corona Virus Disease (Covid)-19, proses pelatihan dilaksanakan dengan senantiasa memenuhi standar protokol kesehatan pencegahan wabah virus corona secara ketat, sesuai yang dianjurkan oleh pemerintah.
Termasuk perlakuan penyambutan kedatangan Kasrem, dia ‘ditodong’ memakai thermogun untuk pengukuran derajat suhu badan. Juga disemprotkan cairan hand sanitizer antiseptik untuk membasuh tangan. Itu dilakukan saat turun dari mobil dinas di halaman Makodim 0728 Wonogiri.
Dandim 0728 Wonogiri, Letkol (Inf) Imron Masyhadi, menyatakan, upaya mematuhi protokol kesehatan sebagai antisipasi dan kiat memutus rantai penyebaran Covid-19. Semua yang terlibat kegiatan latihan wajib memakai masker, dan bagi tamu undangan terlebih dahulu dicek suhu tubuh dan disemprotkan cairan hand sanitizer antiseptik pembasuh tangan, serta berupaya untuk jaga jarak.
Pelatihan ini, sekaligus juga untuk menguji kemampuan jajaran pimpinan bersama anggota, utamanya dalam menjalankan koordinasi dengan unsur terkait. Yakni dengan jajaran Pemerintah Daerah (Pemda), Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta dengan dinas instansi lainnya. Yakni dalam upaya mengantisipasi berbagai dinamika permasalahan bencana alam, yang berkembang di Kabupaten Wonogiri dan di wilayah Eks Karesidenan Surakarta pada umumnya.
Bambang Pur