GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Dalam mempersiapkan “New Normal”, Bupati Grobogan, Sri Sumarni meninjau langsung pusat perbelanjaan dan tempat ibadah. Dalam kegiatan ini, Bupati didampingi Kapolres Grobogan, AKBP Ronny Tri Prasetyo Nugroho dan Dandim 0717/Purwodadi, Letkol Inf Asman Mokoginta, Kamis (28/5/2020).
Beberapa lokasi ditinjau oleh orang nomor satu di Grobogan tersebut antara lain, Pasaraya Luwes, Swalayan Surya Laksana Purwodadi, Pasar Induk Purwodadi, Masjid Agung Baitul Makmur Purwodadi dan Gereja Katolik Hati Yesus Maha Kudus.
Dalam tinjauannya, Bupati melihat langsung penerapan yang diberlakukan protokol kesehatan di sejumlah tempat ibadah dan pusat perbelanjaan. Seperti yang terlihat di Masjid Baitul Makmur dan Gereja Katolik HYMK Purwodadi.
“Di masjid sudah ada jaga jarak satu meter dan gereja juga akan menerapkan jaga jarak dan penggunaan masker. Ini dilakukan guna persiapan New Normal,” jelas Bupati.
Sementara di pusat perbelanjaan Luwes, Bupati melihat pasaraya tersebut juga harus menerapkan protokol kesehatan. Yakni, jaga jarak dan menggunakan masker. “Jika tidak pakai masker, tidak boleh masuk, tidak boleh belanja. Juga kalau ke pasar harus pakai masker,” tambahnya.
Dari hasil tinjauan keseluruhan, Sri Sumarni mengungkapkan, masjid dan gereja sudah siap untuk melaksanakan aktivitas normal dengan menerapkan protokol kesehatan. Sementara, untuk Pasaraya Luwes Purwodadi belum siap sama sekali. “Apalagi kemarin di Luwes ada yang reaktif dan sudah diisolasi. Mudah-mudahan hasil Swab nanti negatif,” tuturnya.
Pihaknya mengimbau kepada manajemen agar kasir harus disikat dengan plastik atau kaca. Selain itu, antrian juga belum terlihat adanya jaga jarak. “Kemarin saya lihat masih banyak yang tidak pakai masker masih boleh masuk. Jika hasil swab negatif, Luwes boleh buka lagi. Namun, jika positif, nanti akan ada pertemuan dengan tim guhus tugas terkait bagaimana nanti, supaya ekonomi bisa berjalan seperti biasa.”
Namun, katanya, harus juga melakukan protokol kesehatan, jika tidak dilaksanakan, ya dia akan tutup. “Jika pemerintah pusat menerapkan kebijakan new normal, ada tahapan-tahapannya. Jadi, saat ini sedang siapkan,” jelas Sri Sumarni.
Hana Eswe-trs