blank
MAGELANG (SUARABARU.ID) – Ketua Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Kabupaten Magelang Jumari menyatakan, di dalam agama ada petunjuk untuk menjalani kehidupan agar tidak menimbulkan kemudharatan. Yakni sesuatu yang tidak baik sehingga berdampak pada kerugian bagi diri sendiri dan juga orang lain.
Oleh karenanya terkait pelaksanaan ibadah sebagai bagian dari pelaksanaan ajaran agama, menurut dia,  juga mempertimbangkan keselamatan di dalamnya. “Pada masa darurat kesehatan akibat wabah Corona virus Disease (Covid-19) seperti saat ini sudah seharusnya seluruh kegiatan di masyarakat termasuk dalam hal ini kegiatan ibadah perlu mempertimbangkan aspek kesehatan,” katanya, Senin (18/5).
Salah satu potensi terjadinya kerumunan manusia dalam pelaksanaan ibadah dalam waktu dekat ini adalah terkait Shalat idul Fitri (Shalat Id). Terkait hal tersebut Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah mengeluarkan Edaran Nomor 04/ EDR/ I.0/ E/ 2020 tentang Tuntunan Shalat Idul Fitri Dalam Kondisi Darurat Pandemi Covid-19.
Dalam edaran tersebut disebutkan bahwa apabila pada 1 Syawal 1441 Hijriyah yang akan datang pihak berwenang dalam hal ini pemerintah belum mencabut status darurat kesehatan dan belum dinyatakan bebas dari pandemi covid-19, maka Shalat Id di lapangan sebaiknya ditiadakan atau tidak dilaksanakan.
Selanjutnya juga disampaikan bahwa karena tidak dapat dilaksanakan secara normal di lapangan sebagaimana biasanya, maka bagi yang tetap menghendaki shalat Id, untuk melaksanakannya di rumah masing – masing bersama anggota keluarga saja. Tata cara pelaksanaan sholat id di rumah sebagaimana dicontohkan Nabi Muhammad dalam sunahnya yakni sama sebagaimana yang selama ini dilaksanakan di lapangan, perbedaanya hanya pada tempatnya saja yakni di rumah.
Pada akhir kalimat dalam edaran tersebut disampaikan bahwa meniadakan shalat Id di lapangan maupun di masjid adalah bentuk perlindungan diri (jiwa dan raga) yang juga diperintahkan dan ditegaskan di dalam Alquran. “Barang siapa mempertahankan hidup satu manusia maka sama artinya dengan memberi hidup pada semua umat manusia,” kata dia menyitir Al Maidah Ayat 32.
“Jangan sampai semangat beribadah yang dilakukan mengabaikan keselamatan bersama. Menghindari jatuhnya korban lebih diutamakan daripada upaya meraih pahala individu,” katanya.
Jumari menambahkan bahwa terkait dengan pelaksanaan silaturahmi yang biasa dilakukan pada perayaan idul fitri tahun ini, baik melalui halal bihalal maupun yang lainnya, maka kepada warga Muhammadiyah dan juga umat Islam pada umumnya diminta untuk tetap mengikuti protokol kesehatan. Agenda kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan manusia untuk tidak dilaksanakan.
“Jika tidak mendesak, saling berkunjung lebih baik dihindari, saling bermaafan dan mendo’akan bisa melalui media sosial. Memang kurang marem jadinya, tetapi ini lebih baik untuk keselamatan semua,” katanya.
Eko  Priyono

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini