SEMARANG (SUARABARU.ID)– Para kiai dan ulama Masjid Agung Semarang (Masjid Kauman) Semarang, mendoakan agar virus corona (covid-19) segera pergi, dan kehidupan sosial masyarkat normal kembali tanpa dibatasi.
Doa itu dipanjatkan KH Mohammad Sururi Al-Hafidz, saat Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi hadir di Masjid Agung Semarang (MAS) Jalan Alon-alon Barat, Kauman, Semarang, Jumat (8/5/2020).
Kedatangan Wali Kota itu dalam rangka menyerahkan bantuan sosial kepada masyarakat akibat terdampak covid-19.
BACA JUGA : 1.050 Lembar Masker Produksi IMM Magelang Dibagikan
Ketua Takmir Masjid Agung Semarang KH Hanief Ismail Lc melaporkan, bantuan itu merupakan periode ketiga, sejak merebaknya pandemi corona, pada awal Maret lalu. ”Sembako yang kami bagikan sebanyak 1.856 paket untuk warga Kelurahan Kauman, Bangunharjo dan Gabahan,” katanya.
Bantuan itu berasal dari Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Wali Kota Hendrar Prihadi, CV Toha Putra, Kapolda, Pangdam dan Pengurus MAS. ”Bantuan juga kami sampaikan kepada jamaah masjid, guru ngaji dan warga Semarang Tengah,” kata Ketua Yayasan MAS Ir KH Hammad Maksum AlHafidz.
Wali Kota dalam sambutanya mengatakan, sejak 27 April hingga 24 Mei, pihaknya akan terus menggencarkan patroli ke masyarakat. ”Pada minggu-minggu pertama pergerakan covid-19 di Kota Semarang naik tajam. Kenapa? Karena warga ngeyel. Nggak mau cuci tangan, nggak mau pakai masker dan menjaga jarak. Akibatnya, angka covid tinggi,” terang Hendi.
Kini setelah digiatkan patroli selama 12 hari, angka covid di Semarang turun tajam hampir 60. ”Kesembuhan mencapai angka 173. Artinya jumlah yang covid dengan yang sembuh masih banyak yang sembuh,” tegasnya.
Janji Wali Kota
Namun Wali Kota mengingatkan, penurunan itu jangan membuat puas diri dan mengendorkan SOP protokol kesehatan. Memakai masker, menjaga jarak dan pola hidup sehat harus terus dilakukan secara ketat.
”Kita sedang diingatkan Allah SWT, agar menjaga kebersihan, pola hidup bersih dan sehat. Tidak makan binatang atau hewan sembarangan,” katanya.
Bila covid makin menurun dan hilang, dia berjanji segera membuka toko-toko dan jalan-jalan yang ditutup dan dibatasi.
Sementara itu. Ketua Yayasan MAS Ir KH Hammad Maksum menjelaskan, pihaknya mengikuti anjuran pemerintah dan MUI, yang menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Selama Ramadan pihaknya tidak menyelenggarakan tarawih dan kajian agama.
”Kajian agama tetap ada, tetapi dilakukan melalui pengeras suara. Buka puasa dan takjil disediakan tapi dibawa pulang ke rumah masing-masing,” tukas dia.
Riyan-Sol