SUKOHARJO (SUARABARU.ID) – Kabar adanya pengusiran tiga tenaga medis RS Bung Karno, Solo dari kosnya di daerah Solo Baru, Grogol, Sukoharjo ramai diperbincangkan. Namun, kabar pengusiran itu ditepis oleh pemilik kos. Siti Mutmainah.
Dalam keterangannya, pemilik indekos yan merupakan bidan ini mengatakan, kepindahan para tenaga medis dari kos bermula dari rasa khawatir yang berlebihan suaminya terhadap wabah virus korona. Terlebih suaminya punya riwayat penyakit sehingga takut tertular virus korona.
Dalam proses kepindahan mereka tidak ada pemaksaan maupun penolakan. Keberatan yang disampaikan pemilik pada penyewa kos diterima dengan baik dan menyetujui. Selanjutnya, barang barang milik para penyewa diambil menggunakan kendaraan operasional RSUD Bung Karno Solo akhir pekan lalu. “Kami komunikasi secara baik baik melalui WhatsApp (WA) sebagaimana biasanya bahkan sampai saat ini,” ujarnya.
Menurut Siti yang bidan ini, mereka tidak bersamaan menyewa kos. Awalnya hanya IN yang menyewa satu kamar sekitar delapan bulan lalu. Kemudian dia mengajak dua temannya RH dan SK menyewa kamar kos sepekan lalu. Atas peristiwa ini dia sendiri sudahmeminta maaf melalui Ikatan Bidan Indonesia dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia Kabupaten Sukoharjo.
Sementara, Camat Grogol, Bagas Windaryatno menegaskan tidak ada penolakan maupun keberatan warga Grogol terhadap tenaga kesehatan yang bertugas menangani Covid-19. Bahkan, saat peristiwa kepindahan tiga perawat dari indekosnya juga tidak diketahui warga sekitar.
“Pemilik kos dan penyewa telah berkomunikasi dan menyepakati keputusan pindah tempat tinggal bukan karena pengusiran dan penolakan. Hubungan pemilik dan penyewa baik dan warga Grogol khususnya tidak pernah bereaksi menolak terkait protokol Covid-19,” tegas Bagas. (soes)