MAGELANG (SUARABARU.ID) – Bara api di Kali atau Sungai Tangsi, Dusun Drojogan, Desa Sriwedari, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, masih menyala. “Saya sangat khawatir karena banyak warga dan lokasi sekitar itu sering untuk bermain anak anak,” kata Kepala Desa Sriwedari Supriyati, Sabtu (18/4).
Dia menuturkan, awalnya Jumat (17/4) sekitar pukul 15.00 dia mendapat laporan dari warga bahwa ada gas alam di Kali Tangsi. Kejadian tersebut yang pertama melihat malah anak-anak yang sedang bermain. Mereka melihat ada gelembung- gelembung dan tercium bau seperti gas. Kemudian anak-anak menyulutnya dengan korek api. “Ternyata keluar apinya,” tuturnya.
Tidak begitu.lama sore itu turun hujan. Karena hujan akhirnya lubang yang begelembung itu tertutup air dan apinya mati. “Saya meninjau setelah magrib masih mengeluarkan gelembung gelembung dan kalau disulut api masih menyala,” katanya.
Atas kejadian itu dia pun menghubungi BPBD agar melakukan kajian tentang apa yang terjadi di tempat itu. Hasil kajian sementara dari BPBD menyimpulkan kemungkinan karena ada tumpukan sampah dan lumpur, sehingga timbunan sampah itu menjadi gas.
Karena di Drojogan itu ada sekitar 600 warga yang tinggal, dia mengharap pihak yang lebih faham terhadap fenomena yang terjadi itu segera menangani atau mencarikan solusi. Sebab dari kejadian itu banyak warga yang hendak melihat. Padahal kini sedang terjadi covid-19. Oleh karena itu pihak desa menutup.tiga jalan menuju ke sana.
Di samping itu telah disiapkan sarana untuk cuci tangan, walau tidak mengundng tamu datang. Tapi pasti ada orang dari luar desa yang datang. Karena.mungkin penasaran atau ingin melihat. “Karena sudah banyak yang nge-share. Padahal saya pribadi atau pemdes belum nge-share,” katanya.
Di lokasi itu kini sudah dipasang pembatas dengan tali rafia agar warga tidak mendekat. Juga sudah diwanti-wanti untuk tidak berkerumun. Warga setempat jika mau melihat masih boleh tetapi jaga jarak. Pada Jumat malam kemarin petugas Polsek Salaman belum bisa memasang police line karena waktu itu tertutup air.
Kali Tangsi itu selama ini untuk mengairi sawah di sekitarnya. Belum lama ini dinormalisasi, selesai 7 April lalu. “Kebetulan tanggal 17 terjadi ini,” imbuhnya.
Eko Priyono-trs