WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Guyuran hujan lebat yang turun semalam, dilaporkan telah berdampak pada meningginya genangan air banjir di Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri. Bersamaan itu, hubungan darat antardusun, antar desa, dan ruas jalur jalan alternatif antarkecamatan putus, karena Jembatan Kranding ambrol.
Warga menyatakan, dampak dari ambrolnya Jembatan Kranding, tidak saja memutuskan hubungan darat antara Dusun Kranding ke Dusun Dungtemu, Desa Jimbar. Tapi juga memutuskan hubungan darat antardesa, dan memutuskan akses jalan alternatif Kecamatan Pracimantoro ke Kecamatan Giritontro. Jembatan sepanjang 22 Meter tersebut, ambrol di bagian ujung dan putus di beberapa tempat pada bentangannya.
Bersamaan itu, dilaporkan bendung dan tanggul di Desa Trukan, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri juga ambrol di bagian sisi bawahnya. Warga bersama relawan siaga bencana dari Desa Tangguh Bencana (Destana) beserta pamong desa, personel Koramil dan Polsek, serta aparat Kecamatan Pracimantoro, melakukan kerja bakti massal untuk melakukan penanganan darurat. Yakni membuat tanggul baru dari tumpukan batu untuk mnutup bagian yang bolong.
Sementara itu, upaya menyedot genangan air banjir pakai mesin pompa, terasa sia-sia karena debitnya tidak sebanding dengan curah hujan yang turun dengan lebatnya. Camat Pracimantoro, Warsito, Minggu (8/3), mengatakan, genangan banjir yang meninggi terjadi di Desa Petirsari. ”Pada hal telah disedot pakai tiga mesin pompa,” ujarnya. Penyedotan diprakarsai oleh para relawan Tagana dan Tim SAR bersama pamong desa dan masyarakat.
Seperti diberitakan, 4 desa di Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri dilanda banjir yang disebabkan oleh curah hujan yang lebat dan tersumbatnya mulut luweng (lubang perut bumi). Keempat desa yang dilanda banjir, terdiri atas Desa Praci, Joho, Banaran dan Petirsari. Tidak ada korban jiwa, tapi air banjir menggenangi ruas jalan dusun dan jalan desa, menggenangi puluhan rumah penduduk, dan belasan Hektare (Ha) lahan pertanian milik petani.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, Minggu (8/3), menyatakan, pihaknya telah memberikan bantuan mesin penyedot ari tiga unit. Tujuannya, agar genangan air banjir cepat surut. ”Hari ini (Minggu 8 Maret 2020), kami fokus pada penyedotan di Desa Petirsari, supaya cepat surut,” tegasnya. Bambang berharap cuaca cerah, agar penyedotan genangan banjir dapat memberikan dampak signifikan.
Di Dusun Dompol, Desa Petirsari, Kecamatan Pracimantoro, air banjir menggenangi ruas jalan dusun dan berdampak memutuskan akses hubungan darat. Juga masuk ke dalam rumah warga. Ada sebanyak 12 rumah yang dihuni 40 jiwa menjadi korban banjir. ”Genangan air banjir yang meninggi, masuk ke dalam rumah warga,” jelas Camat Warsito. Meski demikian, para korban banjir tidak mengungsi dan masih bertahan di rumahnya masing-masing.