blank
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Bali dan Jateng dapat menjalin sister destinasi untuk saling mendukung pengembangan pariwisata yang ada di dua daerah itu.

BALI (SUARABARU.ID)- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo ingin menjalin kerjasama sektor pariwisata antara Jateng dengan Bali. Ia mengatakan, Bali dan Jateng dapat menjalin sister destinasi untuk saling mendukung pengembangan pariwisata yang ada di dua daerah itu.

Hal itu disampaikan Ganjar saat menghadiri acara pelantikan Pengurus Kagama Bali di Kantor Gubernur Bali, Minggu (23/2). Menurut Ganjar, Jateng sedang berupaya menjadikan Bali baru, yakni Borobudur dan sekitarnya.

“Pak Presiden meminta ada Bali baru di Indonesia, dan Jawa Tengah menjadi salah satu yang ditunjuk yakni Borobudur. Untuk itu, kami ingin membuat sister destinasi dengan Bali, agar perkembangan pariwisata semakin cepat,” katanya.

Sister destinasi lanjut Ganjar dapat dijadikan panduan antara kedua daerah mengelola pariwisata. Bali sebagai pusat wisata Indonesia, sudah tentu memiliki banyak ilmu dan pengalaman yang bisa diterapkan di Jateng.

“Misalnya Bali dikenal bagus tempat menyelamnya, kami di Jateng ada Karimunjawa. Atau event pariwisata apa yang ada di Bali, bisa diterapkan di Jawa Tengah,” terangnya.

Sister destinasi tersebut lanjut dia bisa ditindaklanjuti dengan paket-paket kerjasama pariwisata antara kedua daerah. Paket ini selain memudahkan masyarakat mengakses pariwisata, juga bisa menjadi alat promosi efektif untuk menarik wisatawan.

“Apalagi di tengah maraknya isu virus corona yang sekarang membuat pariwisata sepi. Saya tawarkan yuk kita buat kerjasama pariwisata, Jateng dengan Bali. Berikan discount untuk mendongkrak ekonomi agar pariwisata bergeliat,” tambahnya.

Optimalkan Wisatawan Nusantara

Ganjar juga mengomentari isu corona dan dampaknya bagi pariwisata. Tak hanya Bali, hampir semua pariwisata terdampak akibat isu tersebut.

“Itu bisa diatasi dengan tadi, paket kerjasama antar daerah. Misalnya Bali dengan Jateng buat paket bersama untuk mengoptimalkan wisatawan lokal. Kalau hanya diam dengan kondisi ini sambil menunggu isu corona selesai, mau sampai kapan?” tegasnya.

Selain mengoptimalkan wisatawan lokal, pencarian pangsa pasar ke daerah lain selain China juga harus dilakukan. Promosi wisata ke eropa, australia dan negara-negara lain harus digenjot.

“Potensi-potensi yang selama ini belum digarap serius, memang harus mulai digenjot,” paparnya.

Untuk mewujudkan hal itu, pengelolaan pariwisata menurut Ganjar tidak bisa dilakukan sendiri. Otonomi daerah lanjut dia, tidak boleh membatasi kerjasama satu daerah dengan daerah lainnya.

“Otonomi itu bukan federal. Dalam otonomi daerah ada balutan NKRI,” tutupnya.

Sementara itu, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Bali, I Gede Indra Dewa Putra menyambut baik usulan Ganjar. Menurutnya, pengelolaan pariwisata memang harus bersinergi dengan daerah-daerah lain.

Bank Jateng-Wahyu

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini