WONOSOBO -Dina Bahrun (61) perempuan kelahiran Ujungpandang 21 Desember 1959, yang beralamat di Betengsari RT 6 RW 1 Kertek Wonosobo, ditemukan meninggal sudah membusuk di rumah kontrakan Ngabean RT 1 RW 4 Maduretno Kalikajar Wonosobo.
Kapolsek Kalikajar IPTU Budi Rustanto, Minggu (9/2), melaporkan korban ditemukan sudah meninggal dalam kondisi membusuk, Sabtu (8/2), sekitar pukul 16.00 WIB. Diduga korban meninggal karena sakit. Korban punya riwayat penyakit hipertensi akut.
“Orang yang pertama kali melaporkan kejadian tersebut, Wimbar Suratmono (61), yang merupakan suami korban. Begitu mendapat laporan petugas Polsek Kalikajar langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan indentifikasi,” katanya.
Menurut IPTU Budi Rustanto, saat itu sekitar pukul 14.00 WIB suami korban bermaksud pulang ke rumah kontrakan untuk menemui istrinya. Namun kondisi pintu rumah terkunci dan tercium bau tidak sedap atau busuk dari dalam rumah.
“Suami korban berusaha mencari istrinya di rumah saudara di Kertek tapi tidak ketemu. Wimbar Suratmoko lalu mengajak Herki (45) dan istrinya warga Betengsari RT 5 RW 1 Kertek, untuk menuju rumah kontrakan korban di Ngabean Kalikajar,” terangnya.
Sampai di lokasi, ketiganya membuka paksa pintu jendela rumah bagian depan dan bau busuk dari dalam rumah kian terasa menyengat. Suami korban pun kaget karena menemukan istri sudah meninggal dalam kondisi tengkurap di dapur dekat kamar mandi.
“Herki langsung menghubungi Turiyah (45) pemilik rumah kontrakan dan melaporkan kejadian tersebut pada Kepala Dusun Ngabean. Kejadian tersebut pun langsung diteruskan ke Polsek Kalikajar untuk ditindaklanjuti,” paparnya.
Di dekat korban meninggal terdapat bungkusan obat hipertensi dan asam urat dari Puskesmas Kalikajar. Korban selama ini mengeluh sering pusing kepala dan merasakan sakit di kaki kanan. Sebelumnya korban melakukan cek kesehatan di Puskesemas setempat.
Hasil pemerikasaan medis, korban meninggal karena jatuh dan tidak ada unsur kekerasan dari pihak lain. Karena di rumah sendirian, setelah jatuh tidak ada yang menolong sehingga korban sampai meninggal dunia tanpa diketahui orang lain.
Suami korban Wimbar Suratmoko menceritakan istrinya dulu pernah jatuh karena mengeluh pusing dan langsung diperiksakan di Puskesmas Kalikajar dan Kertek. Sehari-hari suami korban berjulan di WM Silatri Beran Kepil dan istri tinggal sendirian di rumah.
“Tiap hari saya mengirim makanan ke rumah. Terakhir bertemu istri, Selasa (4/2). Hari itu saya berpamitan untuk menjenguk keluarganya di Batang. Korban tidak ikut karena pertimbangan kesehatan tubuhnya yang sedang tidak fit,” kisahnya.
Keduanya tinggal di rumah kontrakan sudah 10 bulan lalu. Wimbar Suratmoko sudah ikhlas menerima kematian istrinya akibat terjatuh bukan karena tindakan kekerasan pihak lain dan menolak dilakukan autopsi pada korban.
Muharno Zarka
Keterangan Foto :