WONOSOBO (SUARABARU.ID)-Menu ayam goreng kremes, dipastikan ada di banyak warung makan. Malah, tak jarang, makanan jenis ini acap dijajakan di tenda-tenda makan kaki lima di pinggir jalan raya. Kemerebakan jenis masakan ayam goreng kremes wajar saja terjadi. Sebab, selain harganya relatif murah bagi semua kalangan, rasanya juga cukup enak dan bisa menggugah selera makan siapa saja.
Namun, ayam goreng kremes dengan spesial sambal deplok punya rasa yang berbeda. Apa itu? Yakni, sambal deplok yang dibuat dari alat lumpang tradisional. Rasa gurih dan enak ayam goreng kremes sangat pas dipadu dengan sambal deplok pedas nan manis.
Adalah Warung Makan Ayam Goreng Spesial Kremes “Lumpang” yang menyajikan menu ini. Griya dahar ini beralamat di Perum Purnamandala Blok T No 8 RT 6 RW 5 Kelurahan Bumireso Wonosobo. Melihat ayam goreng kremes yang baru saja matang digoreng, lidah seakan langsung bergoyang ingin segera mengunyahnya. Aroma gurih dan enak ayam goreng kremes yang masih hangat begitu menggoda.
Kulit ayam yang renyah dan daging yang terasa empuk serta kress crispy kremesnya menjadi kenikmatan tersendiri. Rasa sambal deplok lumpang yang pedas dan manis kian membuat menu ini terasa lain dari ayam goreng kremes kebanyakan.
Selain tersaji sambal deplok yang super pedas, masih ada sambal kecap manis pedas yang bisa dijadikan sebagai tambahan menu. Lidah akan terus menari-nari merasakan enak dan manis pedas masakan ini.
Sambal Lumpang
Ayam goreng kremes sambal deplok sangat cocok menjadi teman makan dengan nasi putih. Selain itu ada lalapan irisan mentimun dan daun kemangi. Jika yang suka tomat masih ditambah pula dengan irisan buah tomat.
Rupa-rupa jenis gorengan ayam tersaji di warung ini. Ada ayam paha gendhing, dada sayap, kepala, ati, uretan dan ceker. Harga dipatok mulai dari yang termurah RP 5000 hingga yang paling mahal Rp 20.000. “Harga termurah adalah gorengan ceker dan termahal dada gending serta dada sayap”, ujar Septi Jumiyati (44), pemilik Warung Makan Ayam Goreng Spesial Kremes Sambal Deplok Lumpang ketika ditemui SUARABARU.ID, Minggu (19/1) sore.
Sambal yang ada dinamakan deplok karena cara pembuatannya dengan model dideplok di lumpang tradisional. Ini barangkali yang membedakan rasa dari sambal lain dalam warung makan ayam kremes umumnya.
Pasalnya, di tenda makan ayam goreng kremes kebanyakan sambal yang ada dibuat dengan cara diblender atau diuleg. Cara pembuatan sambal tersebut ternyata bisa mempengaruhi aroma rasa yang ada.
Sambal dibuat dari cabe setan yang super pedas. Sedang bumbu ayam merupakan perpaduan dari bawang (merah-putih), ketumbar, kunir dan penyedap dari rempah-rempah. Semua bahan dan bumbu dideplok menggunakan lumpang untuk merebus daging ayam.
Sambal deplok dengan menggunakan lumpang ini terasa alami pedas dan manisnya. Sangat pas menjadi paduan makan dengan lauk ayam kremes. Setelah menikmati menu ini siapa pun dijamin terasa kenyang dan puas.
Cara Memasak
Cara memasak ayam goreng kremes ini, setalah ayam dibersihkan lalu dimasukan dalam air yang mendidih. Setelah itu, bumbu yang telah dideplok dimasukan. Pemasakan ayam ini membutuhkan waktu sekitar lima jam hingga daging benar-benar empuk.
Menurut Septi, lamanya pemasakan dan bumbu yang diberikan akan mempengaruhi rasa daging ayam setelah digoreng. Ayam goreng kremes ini digoreng setelah direbus dulu sampai matang. Sedang bahan kremesnya merupakan perpaduan dari terigu, telur dan kuah rebusan ayam. Ayam goreng, kremes, sambal deplok, irisan timun, daun kemangi dan nasi putih menjadi menu lengkap di warung ini.
Tidak susah untuk mampir ke warung ini. Jika dari arah Temanggung, setelah melewati RSI Wonosobo, tinggal belok kiri ke arah Perum Purnamandala. Sampai perumahan langsung menuju ke Masjid Baitul Mujahidin. Rumah makan ini mapan di dekat masjid tersebut.
Kalau dari arah Wonosobo kota, setelah melewati terminal induk, belok ke kanan dan langsung masuk kompleks perumahan, pengujung pasti akan sampai tempat yang dituju. Selain melayani penikmat kuliner yang datang, istri dari Wawan Hermawan dan ibu dari dua putra ini, juga melayani pesanan nasi dus. Harga per dus nasi berkisar Rp 15.000 hingga Rp 20.000.
Rumah makan yang buka tiap hari mulai jam 08.00 WIB sampai pukul Rp 20.00 WIB ini, dalam sehari minimal menghabiskan 20 ekor ayam. “Jika pas ramai dan pesanan banyak bisa habis ayam lebih dari itu,” katanya.
Muharno Zarka-trs