blank
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat bersama Bupati Jepara Witiarso Utomo dan Forkopimda dengan para pemenang lomba carving manual dan CNC Carving.

JEPARA (SUARABARU.ID) –  Dari 99 peserta yang mengikuti acara manual carving contest yang digelar dalam rangkaian acara Jepara International Furniture Buyer Weeks (JIF-BW) 2025, enam diantaranya dinyatakan sebagai  pemenang. Mereka berturut turut adalah Suroso (Kepiting), Prapto (Pedang Pendowo Limo), Sugiyono ( Lion Fish), Zamroni (sepak bola), Mugiyono (Perjalanan), Hema Dona / Giyanto (Kursi raja). Sedang Suhartono ( Perang Jawa) dinyatakan sebagai juara favorit. Sementara untuk lomba CNC Carving diraih oleh Mahmud (Naga), Dari Fikri Sabilul ( Kijang ) serta Thayus Sofi (DPRD)

Anugerah terhadap para pemenang ini diserahkan langsung oleh Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat, Bupati Jepara H. Witiarso Utomo, Forkopimda,  Sekda Jepara dan sejumlah pejabat lain. Anugerah tersebut disearhkan  pada acara Malam Penganugerahan JIF-BW di Pendapa Kartini, Rabu, (12/3/2025) malam.

blank
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat saat menyerahkan penghargaan dan hadiah kepada juara I Carving Manual.

Disamping itu ada 13 orang yang menerima anugerah kepesertaan  yaitu Sukoco (Alam Desa), Paguyuban Sungging Prabangkara ( Motif Ukir Mantingan ), Ramelan (Ramayana), Suyoto ( Kodok Ngorek), Roni Satya (Alas Kobong), Dwi Tunggak ( Nenek Bodo Kakek Ikut Bodo), Fauzan (Semar), Rustam ( Petai Clock), Taryo (Simbok), Bahrun ( Tendok Miror),Supani (Gadis Desa), Kumari (Word Hat) dan Sussy Syahura(Demon Hunter)

blank
Bupati Jepara H. Witiarso Utomo saat menyerahkan penghargaan dan hadiah kepada pemenang lomba Manual Carving

Dalam sambutannya Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menyampaikan bahwa berdasarkan catatan sejarah, seni ukir Jepara sudah tercatat sejak abad ke-15. Beberapa artefak yang dapat terlihat hingga kini salah satunya adalah ukiran di Makam Sultan Hadlirin, Mantingan. “ Karena itu dengan kerjasama semua fihak, dengan naungan Pemerintah Daerah, seni ukir harus kembali dibangkitkan,” ujarnya.

Terkait dengan gagasan untuk menjadikan seni ukir sebagai  Warisan Budaya Takbenda Dunia Lestari Moedijat menyatakan, ia sudah berbincang dengan pihak UNESCO mengenai persyaratan yang diperlukan untuk menetapkan ukir Jepara sebagai warisan budaya takbenda,” ujarnya.

blank
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat, Forkopimda Jepara bersama para penerima penghargaan kepesertaan.

Menurutnya ada beberapa kendala yang dihadapi dalam memenuhi persyaratan tersebut. Salah satunya adalah adanya ukiran di beberapa daerah seperti ukir Bali dan beberapa daerah lainnya. Sehingga perlu adanya dokumen yang menunjukkan bahwa ukir Jepara dapat berdiri sendiri dan berbeda dengan daerah lain.

Sementara Bupati Jepara H. Witiarso Utomo mengatakan bahwa seni ukir sebagai identitas dan kebanggaan Jepara merupakan warisan budaya dan tulang punggung industri kreatif Jepara. Menurutnya melalui tangan terampil para perajin ukir, Jepara mampu menghasilkan karya seni bernilai tinggi dan dikagumi seluruh dunia.

“Saya harap dengan adanya event seperti ini seluruh masyarakat jepara memiliki nafas atau semangat yang sama. Karena kalau kita sendiri tidak mengetahuinya, bagaimana dengan dunia yang ada di luar sana,” kata Wiwit sapaan akrab H. Witiarso Utomo.

Ia juga mengingatkan akan ketatnya persaingan industri di era modern ini, utamnya di sektor furnitur dan ukir baik di tingkat nasional maupun global. Ia memaparkan beberapa aspek yang perlu diperhatikan guna menghadapi tantangan industri.

Diantaranya menurut Bupati Jepara adalah pentingnya inovasi desain dengan mengeksplorasi desain baru mengikuti tren pasar tanpa meninggalkan ciri khas ukir Jepara, peningkatan kualitas produksi, pemanfaatan teknologi dan digitalisasi untuk meningkatkan pemasaran, serta regenerasi pengukir.

“Seni ukir Jepara harus terus menjadi simbol kreativitas dan keunggulan Jepara di tingkat dunia,” tandasnya.

Hadepe