blank
Para relawan dari komunitas sosial dan relawan Destana, bersama Polisi RW dan dari Polsek, Koramil, Perangkat Desa serta masyarakat, melakukan evekuasi jenazah Nenek N dari Sungai Keduwang.(Dok.Humas Polres Wonogiri)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Seorang nenek berinisial N (88), Senin pagi (24/2/25), ditemukan meninggal di aliran Sungai Keduwang. Lokasi penemuan jenazah korban, berada di perairan wilayah Desa Sempukerep, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri.

Kapolres Wonogiri AKBP Jarot Sungkowo melalui Kasi Humas Polres AKP Anom Prabowo, menyatakan, korban adalah warga Desa Cangkring, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Wonogiri. Oleh keluarganya, pada Minggu malam (23/2/25) sempat dilaporkan sebagai orang hilan. Karena sejak kepergiannya dari rumah, yakni pamit pergi ke sawah, dia tak kunjung pulang.

Disebutkan, korban Minggu sore (23/2/25), pamit pergi ke sawah. Untuk mencapai lokasi sawahnya, dia harus menyeberangi aliran Sungai Keduwang. Diduga, saat menyeberangi anak sungai Bengawan Solo tersebut, dia terseret arus banjir yang mendadak datang dari arah hulu.

Sejak itu, korban tak kunjung kembali ke rumah. Pihak keluarga dibantu sejumlah tetangga, berupaya melakukan pencarian, tapi gagal menemukan korban. Sampai akhirnya, pihak keluarga melaporkan kehilangan anggota keluarganya itu ke Polsek Jatiroto.

Pencarian kemudian dilakukan dengan bantuan perangkat desa, aparat kepolisian dari Polsek dan personel prajurit TNI dari Koramil serta aparat dari Kantor Kecamatan Jatiroto. Tapi sampai malam hari, tidak berhasil menemukan korban. Pencarian dilakukan dengan menyusuri aliran Sungai Keduwang ke arah hilir.

Senin pagi (24/2/25) sekitar Pukul 06.48, korban ditemukan oleh warga di aliran Sungai Keduwang wilayah Desa Sempukerep, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri. Ada dugaan, korban telah terseret arus banjir Sungai Keduwang, saat melakukan penyeberangan di Desa Sempukerep, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri.

Banjir

Kemudian korban yang telah berusia sepuh (tua) tersebut, terbawa arus banjir Sungai Keduwang ke arah hilir, yakni dari wilayah Desa Cangkring, Kecamatan Jatiroto, sampai ke wilayah Desa Sempukerep, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri.

Untuk mengevakuasi korban, Senin pagi (24/2/25), dilakukan oleh personel Polsek bersama relawan dari komunitas sosial, relawan Destana, Perangkat Desa dan prajurit TNI dari tingkat Koramil. Usai dientaskan dari aliran sungai, kemudian dilakukan pemeriksaan oleh Tim Medis dari Puskesmas. Hasilnya, tidak ditemukan tanda-tanda mencurigakan, dan disimpulkan Nenek N meninggal karena tenggelam dan terseret arus banjir.

Petugas yang melakukan penanganan di Sungai Keduwang, berupaya mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi. Kepada petugas, pihak keluarga dapat menerima kejadian itu sebagai musibah, dan menolak jenazah untuk dioutopsi.

Usai pemeriksaan, kemudian dilakukan penyerahan jenazah korban ke pihak keluarga dengan disaksikan oleh personel Polisi RW, Babinsa dan Perangkat Desa. Untuk selanjutnya dilakukan pemakaman oleh pihak keluarganya.

Kasi Humas Polres Wonogiri AKP Anom Prabowo, mengimbau kepada warga masyarakat untuk berhati-hati apabila melakukan aktivitas di perairan, termasuk di aliran sungai. Terlebih dalam kondisi cuaca ekstrem sekarang ini, yang sering ditandai turunnya hujan deras yang berpoetnsi memunculkan banjir.

Bila di wilayah hulu turun hujan deras, dampaknya akan menimbulkan banjir meski wilayah hilir tidak turun hujan. Hal ini dapat membahayakan bagi warga yang menyeberangi sungai, yang tanpa menyadari banjir dapat datang sewaktu-waktu dari arah hulu, dan dapat mengancam keselamatan jiwa manusia,(Bambang Pur)