SEMARANG (SUARABARU.ID)– Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung Semarang, belum lama ini menandatangani naskah kesepakatan kerja sama dengan Perhimpunan Kedokteran Digital Terintegrasi Indonesia (Predigti).
Penandatangan dilakukan Dirut RSI Sultan Agung, dr Agus Ujianto MSi Med SpB dan dr Putro S Muhammad, serta Subhan sebagai Tim DTO Predigti, di Aula Utama RSI Sultan Agung, Jalan Raya Kaligawe, Semarang.
Dalam keterangannya, Dirut RSISA dr Agus Ujianto mengatakan, kerja sama itu bertujuan untuk mengembangkan platform pembelajaran daring (E-Learning), khusus bagi tenaga kesehatan dan tenaga medis.
BACA JUGA: Kemenkum Jateng Gelar Kegiatan Pengharmonisasian 3 Raperda Kota Pekalongan
”Sebelum kesepakatan ini ditandatangani, RSISA Semarang dan Predigti telah melalui serangkaian diskusi intensif, guna merumuskan bentuk kerja sama yang tepat. Hal itu untuk merancang konsep kurikulum yang akan diterapkan, dalam platform E-Learning ini,” kata Agus.
Diskusi itu mencakup metode penyampaian materi, teknologi yang digunakan, serta sistem evaluasi yang akan diterapkan. Selain itu, RSI Sultan Agung juga melakukan kajian internal, terkait kesiapan tenaga medis dan infrastruktur dalam mengadopsi sistem pembelajaran digital ini.
Menurut Agus, peningkatan kompetensi tenaga kesehatan adalah salah satu prioritas utama rumah sakit. ”Di era digital saat ini, tenaga medis harus terus beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, agar dapat memberikan pelayanan secara optimal kepada pasien,” imbuhnya.
BACA JUGA: Polda Jateng Ungkap Kasus TPPO di Brebes, 20 Orang Tak Diberangkatkan ke Jepang
Disampaikan juga, pihaknya selalu berkomitmen untuk meningkatkan kualitas tenaga kesehatan. Kompetensi mereka harus terus diperbarui, dan salah satu cara yang efektif melalui pembelajaran digital yang fleksibel dan mudah diakses.
”Dengan kerja sama ini, kami ingin memastikan, tenaga medis dapat terus berkembang tanpa terkendala keterbatasan ruang dan waktu. Inisiatif kerja sama itu juga menjadi jawaban atas tantangan dunia kesehatan di era digital,” terang Agus lagi.
Disebutkan, pihaknya melihat pentingnya kebutuhan tenaga medis untuk terus mengembangkan kompetensi. Dengan E-Learning, pelatihan dan seminar tidak lagi terbatas ruang dan waktu, sehingga mempermudah peningkatan keterampilan,” tuturnya.
BACA JUGA: PP IPHI Ikuti Rapat Dengar Pendapat Umum dengan Komisi VIII DPR RI
Sementara itu, Predigti yang diwakili dr Putro S Muhammad menekankan, akan pentingnya integrasi digital, dalam membangun sumber daya manusia yang unggul di bidang kesehatan.
”Kolaborasi ini menjadi langkah konkret bagi Predigti, untuk mewujudkan sistem pembelajaran modern, efektif, dan mudah diakses. Kami ingin memastikan, para tenaga medis dapat terus belajar, tanpa harus meninggalkan layanan pasien,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, kedua pihak memaparkan rancangan kurikulum dan metode pembelajaran yang akan digunakan. Program E-Learning ini, akan mencakup modul terkait pengembangan kompetensi klinis, manajemen rumah sakit, serta pemutakhiran informasi medis terkini.
BACA JUGA: 6 Mobil KPU Grobogan Ditarik, Agung Sutopo: Tahapan Pilkada Sudah Selesai
Kolaborasi RSI Sultan Agung dan Predigti ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, melalui peningkatan profesionalisme tenaga medis.
”Harapannya, dengan kemudahan akses E-Learning, tenaga kesehatan dapat terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya, sehingga pelayanan kepada masyarakat kian optimal,” tambahnya.
Kerja sama antara RSI Sultan Agung dan Predigti ini, direncanakan akan berjalan dalam jangka panjang. Di antaranya dengan pengembangan kurikulum baru secara berkala, pelatihan instruktur, serta monitoring dan evaluasi rutin, untuk memastikan efektivitas dan kualitas pembelajaran.
Riyan