GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Warga Grobogan mengeluhkan kelangkaan LPG 3 kilogram. Mereka mengeluarkan uneg-uneg-nya tentang kelangkaan bahan bakar untuk memasak itu lewat media sosial.
Seorang warga Kecamatan Toroh, Nia, mengaku kesulitan mendapatkan LPG 3 kilogram lantaran di kios kelontong langganannya sudah tidak bisa kulakan lagi karena adanya aturan baru.
“Sudah tiga hari ini saya masak pakai panci listrik. Tidak bisa mendapatkan gas 3 kilogram karena warung tetangga tidak bisa kulakan, infonya harus ikut aturan baru, tetapi aturannya seperti apa saya nggak tahu, ” ujar Nia.
Kemudian Murni, warga Penawangan, mengaku terpaksa membatasi penggunaan kompor gas. Pasalnya, sejak Rabu lalu dirinya mulai kesulitan untuk membeli LPG 3 kilogram tersebut.
“Rabu mau beli di warung tetangga, tetapi malah dibilang habis. Saya sampai muter ke mana-mana cuma untuk beli gas, ” ungkap Murni.
Sementara Eni, seorang pengecer yang biasa menjual LPG 3 kilogram mengaku sudah tidak bisa lagi kulak karena tidak punya Nomor Induk Berusaha (NIB). Menurut Eni, NIB adalah syarat untuk menjadi pangkalan gas LPG.
“Sudah tidak bisa kulakan soalnya kemarin dapat info harus punya NIB. Saya ndak punya NIB, cuma warung biasa. Ya mau gimana lagi, ” ujar Eni.
Sistem Baru
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Grobogan, Pradana Setyawan mengungkapkan ada dua kemungkinan terkait dengan kelangkaan gas yang dirasakan masyarakat saat ini.