blank
Tim PKM USM berfoto bersama para siswi SMA Kesatrian, Semarang, usai melakukan sosialisasi tentang perlindungan hukum transaksi online. Foto: dok/usm

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Semarang (USM), baru-baru ini melakukan sosialisasi tentang perlindungan hukum transaksi online, pada siswa SMA Kesatrian, Semarang. Tim PKM USM sendiri terdiri dari Ketua Dr Supriyadi SH MKn, anggota Dewi Tuti Muryati SH MH, Khaidar Alifika El Ula SH MKn.

Dalam keterangannya Supriyadi mengatakan, dipilihnya anak-anak pelajar dan kaum muda, karena konsumen belanja online umumnya para kawula muda, remaja, termasuk siswa-siswa di SMA, yang sudah memiliki fasilitas internet sangat memadai.

Usia remaja yang masih belum bisa memahami sisi buruknya dari transaksi online, akan menjadi bumerang bagi konsumen. Sehingga pemahaman terhadap hal itu masih sangat dibutuhkan.

BACA JUGA: Tim PKM USM Beri Pendampingan ke Pengelola Bank Sampah SSB Semarang

”Konsumen yang bertransaksi melalui jalur online, selain mendapat kemudahan dan praktis. Namun acapkali juga mengalami kerugian atas transaksi jual beli online,” katanya.

Menurutnya, melalui diskusi ini, sosialisasi tidak hanya sekadar transfer knowledge, melainkan juga sharing pengalaman maupun permasalahan yang sedang dihadapi mitra.

Sebelumnya, pihaknya membagikan kuesioner untuk mengetahui seberapa besar ketertarikan siswa SMA Kesatrian Semarang, mengenai pemahaman perlindungan pada transaksi online.

BACA JUGA: Dosen USM Dr Rohmini Dikukuhkan Jadi Sekretaris Dewan Pakar DPP PPI

”Kami memberikan sosialisasi dan pemaparan materi-materi hukum. Mulai dari pemahaman tentang perlindungan hukum konsumen, kerugian konsumen, dasar hukum transaksi jual beli melalui online, upaya hukum perlindungan konsumen, dan penyelesaian sengketa konsumen,” ujarnya.

Dia berharap, setelah dilakukan penyuluhan, siswa-siswi SMA Kesatrian Semarang bertambah wawasannya, mengenai perlindungan hukum terhadap jual beli secara online.

”Kegiatan ini mendapat respons positif dari para siswa. Hal itu terbukti, dengan banyak pertanyaan yang disampaikan ke narasumber,” ungkapnya.

Riyan