JEPARA (SUARABARU.ID)- Statmen dari Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Jawa Tengah, Sugito, yang mengatakan bahwa buruh di Jepara tidak bisa diandalkan ternyata berbuntut panjang.
Seperti diketahui, statmen pria yang akrab disapa Gito, dan dimuat di salah satu media online di Jepara ini menuai kontroversi serta memicu kemarahan sejumlah pihak. Salah satunya adalah Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) yang rencananya akan menggelar demonstrasi pada Kamis, 16 Januari 2025.
Namun demikian, Sugito dalam Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopincam) Mayong, pada Selasa (14/01/2024) menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Jepara khususnya Pekerja Jepara.
Menurut Gito, statmen dirinya yang menyatakan bahwa buruh di jepara tidak bisa diandalkan ini terkait informasi dari Human Resource Development (HRD) PT HWI yang menyebutkan dari 22 ribu buruh yang bekerja setiap hari yang tidak masuk sekitar seribu orang.
“Saya hanya menggarisbawahi, dengan absensi sebasar itu kita tidak bisa bersaing dengan kabupaten lain yang upahnya lebih rendah”, ujar Gito.
“Saya meohon maaf dengan pemberitaan tersebut, dan membuat tidak nyaman. Saya juga sudah melakukan klarifikasi dengan media terkait. Tidak ada niat untuk melecehkan, menghina, menjelekan, masyarakat jepara”, sambungnya.
“Melalui kesempatan ini, sekali lagi permohonan maaf kami sampaikan kepada seluruh elemen masyarakat kabupaten Jepara.” pungkasnya.
ua/avt