blank
Forkopimda Kudus saat memantau penyiapan MBG di SPPG Ponpes Nashrul Ummah. Foto:Ali Bustomi

KUDUS (SUARABARU.ID) – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) secara resmi mulai dilaksanakan di wilayah Kabupaten Kudus, Senin (13/1). Sayangnya, program Presiden Prabowo tersebut baru menjangkau 17 sekolah.

Peluncuran program MBG tersebut dilaksanakan di Sentra Pelayanan Pemenuhan Gizi Ponpes Nashrul Ummah, Desa Mejobo, Kecamatan Mejobo. Hadir dalam peluncuran tersebut sejumlah pejabat Forkopimda diantaranya Ketua DPRD Kudus, Dandim, Kapolres hingga Kepala Pengadilan Negeri.

SPPG Nashrul Ummah ini menjadi SPPG satu-satunya yang sudah beroperasi untuk melayani program MBG.

Paket makanan yang didistribusikan ke siswa diantaranya adalah nasi, ayam dan tahu sebagai lauk, sayur mayur, sepotong semangka dan susu kemasan.

Lauk ayam dan tahu dimasak dengan cara digoreng. Sedangkan untuk sayuran yang disajikan diantaranya dari jenis labu siam yang dimasak dengan cara ditumis.

Paket makanan tersebut dimasak melalui dapur milik SMK Assaidiyah yang memang memilik jurusan tata boga. Makanan tersebut dikemas dalam wadah berbahan aluminium.

“Untuk makanan yang kami sajikan sudah memenuhi unsur gizi termasuk sayur dan protein baik hewani maupun nabati,”kata Kepala SPPG Nashrul Ummah, Munawaroh.

Munawaroh mengatakan dalam penyiapan makanan ini, ada satu orang ahli gizi yang melakukan monitoring. Sehingga dipastikan makanan yang diberikan ke siswa memenuhi unsur gizi yang diperlukan.

blank
Ketua DPRD Kudus H Masan menemani seorang siswa TK menyantap menu MBG. Foto:Ali Bustomi

Dandim Kudus Letkol Inf Hermawan Setya Budi menyampaikan pihaknya bersama jajaran Forkopimda hadir untuk memantau sekaligus memastikan pelaksanaan MBG di hari pertama berjalan lancar.

“Alhamdulillah, untuk hari pertama ini semuanya berjalan lancar. Kami harus memastikan program dari bapak Presiden ini berjalan dengan baik,”ujarnya.

Dandim menjelaskan, SPPG Nashrul Ummah ini menjadi SPPG pertama yang beroperasi untuk menyelenggarakan MBG. SPPG Nashrul Ummah merupakan dapur hybrid yang pengelolaannya didukung oleh koperasi pondok pesantren.

“Untuk sementara, memang baru satu SPPG yang sudah beroperasi di Kudus. Untuk SPPG lain secepatnya akan dioperasionalkan baik yang dapur hybrid, umum maupun mandiri,”katanya.

Pada SPPG Nashrul Ummah ini menyiapkan 3.263 paket makanan bagi siswa di 17 sekolah. Sekolah yang menjadi sasaran baik tingkat TK/PAUD, SD, SMP dan SMA sederajat. Setiap paket makanan dengan indeks Rp 10 ribu termasuk transport.

“Untuk Dapur SPPG Nashrul Ummah ini melayani sekolah dengan jangkauan 2 kilometer,”tandasnya.

Jumlah siswa yang memperoleh manfaat tersebut, masih jauh dibandingkan dengan total siswa di Kudus yang jumlahnya mencapai 120 an ribu. Oleh karena itu, Dandim menyampaikan penyiapan SPPG lain akan terus dipercepat agar jangkauan MBG bisa menyeluruh.

Sementara, Ketua DPRD Kudus H Masan mengatakan Pemerintah Daerah siap untuk mendukung program MBG ini termasuk dukungan anggaran.

“Untuk dukungan anggaran tentu kami persiapkan dalam pembahasan RAPBD Perubahan yang rencananya akan dipercepat pada Maret 2025 mendatang,”tandasnya.

Ali Bustomi