blank
Narasumber bersama para guru dan siswa RA Masyitoh Desa Kelet seusai ikuti kegiatan. Foto: Asrori

JEPARA (SUARABARU.ID) -Dalam rangka mendidik pelajar untuk hidup dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, RA Masyitoh Desa Kelet menggagas program Profil Pelajar Pancasila (P5) yang berfokus pada pengembangan kepedulian lingkungan sejak dini. Program ini diwujudkan melalui kerja sama inovatif dengan Bank Sampah Kencana Berseri Kelet. (13/12/2024)

Kegiatan yang berlangsung di lokasi Bank Sampah Kencana Berseri Kelet ini bertujuan memberikan edukasi kepada anak-anak tentang pentingnya menjaga lingkungan dan mengenalkan konsep pengelolaan sampah sejak dini.

Kegiatan bertema “Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM)” ini melibatkan sinergi antara Pengurus Sekolah Bank Sampah Kencana Berseri dan RA Masyitoh Kelet. Edukasi yang diberikan bukan hanya menyasar anak-anak sebagai generasi penerus bangsa, tetapi juga para pengurus sekolah dan masyarakat sekitar.

blank
Pemateri Setyo Wardoyo dari Puskesmas Keling 1 memberikan materi pengelolaan sampah kepada siswa. Foto: Asrori

UPTD Puskesmas Keling I sebagai salah satu pendukung kegiatan ini menegaskan pentingnya kesehatan lingkungan yang berdampak langsung pada kualitas hidup masyarakat. Melalui edukasi pemilahan sampah dan pemanfaatannya, program ini diharapkan dapat menjadi solusi nyata dalam menjaga lingkungan yang sehat, bersih, dan berkelanjutan.

Acara ini menghadirkan dua pemateri yang memberikan wawasan berharga kepada anak-anak dan guru: Setyo Wardoyo, Pembina dari Puskesmas Keling 1. Dalam pemaparannya, Setyo Wardoyo menjelaskan kepada anak-anak apa itu sampah, jenis-jenisnya, dan manfaat pengelolaan sampah dengan baik.

blank
Pemateri perkenalkan produk olahan sampah. Foto: Asrori

Setyo Wardoyo juga memperkenalkan contoh-contoh sederhana, seperti kulit pisang dan daun yang dapat diolah menjadi pupuk cair, serta botol plastik bekas teh hijau yang bisa dikreasikan menjadi bunga hias.

Ia  juga menunjukkan cara memanfaatkan sedotan bekas untuk membuat tempat pensil, serta stik es krim untuk kerajinan lainnya. Penjelasan yang dikemas dengan contoh-contoh nyata ini memikat perhatian anak-anak dan memotivasi mereka untuk berkreasi.

blank
Narasumber memberi motivasi dengan memperlihatkan produk olahan berbahan sampah. Foto: Asrori

Pemateri kedua Pengurus Bank Sampah Kencana Berseri Kelet menyampaikan materi yang lebih aplikatif kepada para guru, khususnya ibu-ibu dewan pengajar. Ia mengajak sekolah untuk membuat program “Tabung Sampah” yang melibatkan anak-anak dalam memilah sampah.

Anak-anak diajarkan untuk menyortir sampah, baik organik maupun anorganik, untuk kemudian disetorkan ke bank sampah. Hasil penimbangan sampah ini akan dicatat dan dikonversi menjadi tabungan yang bisa digunakan untuk berbagai kegiatan sosial, seperti makan bersama atau kegiatan komunitas lainnya.

Terkait kegiatan tersebut Kepala RA Masyitoh Kelet Siti Nikmah, S. Pd.I menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya sekolah untuk menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila kepada siswa. “Gotong royong, tanggung jawab, dan peduli terhadap lingkungan adalah cerminan nilai-nilai Pancasila yang perlu dibangun sejak dini,” ujar Siti Nikmah.

Program ini mendapatkan antusiasme tinggi dari anak-anak dan guru. Dengan bimbingan para pengurus Bank Sampah Kencana Berseri Kelet, anak-anak tidak hanya belajar tentang pentingnya menjaga kebersihan, tetapi juga mendapatkan inspirasi untuk memanfaatkan sampah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis.

Melalui kolaborasi ini, RA Masyitoh Kelet berharap dapat mencetak generasi yang peduli lingkungan, kreatif, dan mandiri sesuai dengan karakter Profil Pelajar Pancasila.

Hadepe – Asrori