SEMARANG (SUARABARU.ID)– Anggota DPR RI dari Komisi VII, Samuel JD Wattimena, berbagi ilmu dan pengalaman dengan pegiat seni, entertainer, model, bahkan pelaku UMKM yang hadir dia acara Dekranasda Semarang Festival 2024, yang digelar di Gedung Borsumy, Semarang, belum lama ini.
Acara expo UMKM Dekranasda di Kota Lama itu, terbagi menjadi empat zona, Fashion, Craft, Pelayanan Publik, dan Kuliner. Kepada mereka, sesekali desainer kondang menyerap apa sebenarnya kendala yang dihadapi, khususnya soal jejaring. Prinsipnya, Samuel siap diajak berkolaborasi dalam improvement pengembangan karier.
Menurut Samuel, pertemuan dengan pelaku seni dan entertainer semata-mata untuk menyamakan persepsi. Mereka adalah para ahli di bidangnya. Salah satu yang ditemui Samuel adalah, Direktur Bawika Semarang of Enthusiast, Mukhlis Reza Sukmana.
BACA JUGA: Masuk Musim Hujan, Polres Wonosobo Gelar Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana
Bawika adalah komunitas penari tradisional yang murni berkesenian untuk pelestarian. Setiap manggung ke luar negeri, orientasinya lebih pada misi budaya, dan mengenalkan tarian Nusantara.
”Para pegiat seni di Semarang rata-rata punya jam terbang tinggi. Saya hanya mencoba melihat langkah berikutnya apa ya? Ayo kita kolaborasikan. Kami banyak berdiskusi tentang jejaring, dan upaya bagaimana memromosikan itu,” katanya.
Dia juga mengaku, mengundang anak-anak SMK, mahasiswa dan guru-guru di Semarang, untuk datang ke Expo UMKM ini. Harapannya, dirinya bisa membuka wawasan mereka, ke depannya seperti apa.
BACA JUGA: Ketahuan Membawa Senjata Tajam dan Sarana Tawuran, Beberapa Pelajar Kini Diproses Hukum
Terkait Expo UMKM Dekranasda di Kota Lama ini, pihaknya mengapresiasi langkah Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu. Meskipun demikian, dia melihat banyak sisi yang perlu dioptimalkan. Misalnya, produk-produk UMKM yang dipamerkan kuantitasnya sangat terbatas.
Diungkapkan dia, yang dipamerkan baru sedikit dari jumlah produk yang masuk ekonomi kreatif. Kenapa sedikit, karena jejaringnya masih terbatas. Selain itu, dalam display pameran, juga tidak ada barcode-nya. Kalau tanpa barcode, pengunjung akan kesulitan menggali informasi lebih jauh.
Dia juga membagikan tipsnya, agar pameran berhasil menjaring pengunjung. Salah satu hal yang sederhana, imbuhnya, setiap anggota EO tergerak menginformasi kegiatan ke minimal 10 teman lainnya. Sebagai pemicu pengunjung untuk datang, mungkin bisa dibuatkan lomba-lomba bikin konten, yang pemenangnya langsung diumumkan.
BACA JUGA: Pemeriksaan Kelaikan Bus Jelang Natal-Tahun Baru di Grobogan, Ditemukan APAR Sudah Kedaluwarsa
Sementara itu, Reza, dari Komunitas Tari Bawika mengakui, pertemuannya dengan Samuel Wattimena itu, untuk menyampaikan aspirasi agar bisa berkolaborasi. Mengingat legislator itu merupakan tokoh Nasional yang memiliki jaringan luas.
”Saya banyak bercerita dan menyampaikan aspirasi. Harapannya kami, para penari bisa punya kesempatan lagi tampil di festival, yang dulu pernah kami ikuti. Bisa tampil di luar negeri adalah ‘sesuatu banget’, bagi adik-adik penari,” tandasnya.
Riyan