blank
Pj Bupati Kudus M Hasan Chabibie saat melakukan monitoring pelaksanaan Pilkada Kudus. Foto: Ali Bustomi

KUDUS (SUARABARU.ID) – Pelaksanaan Pilkada Kudus Rabu 27 November 2024 mulai diwarnai sejumlah dugaan kecurangan. Salah satunya adalah adanya dugaan aksi dari Kades untuk memobilisasi dan mengarahkan warganya guna memilih paslon tertentu.

Informasi tersebut banyak beredar melalui pesan whatsapp. Beberapa mengatakan terjadi di wilayah Kecamatan Dawe di antaranya desa Puyoh, Soco, dan Glagah.

“Informasi: di Soco, Puyoh dan Glagah dan lainnya di Dawe, Kades2 mempengaruhi masa untuk memilih 02 di depan tempat-temoat TPS,”demikian bunyi pesan berantai yang menyebar melalui grup-grup whatsapp.

“Strategi among tamu,”tambahnya lagi.

Belum diketahui apakah paslon nomor 02 tersebut untuk Pilbup Kudus atau Pilgub Jateng. Dan belum diketahui apakah sumber informasi tersebut berasal dari warga biasa atau saksi tim paslon.

Sementara, Anggota Bawaslu Kudus Septyandra mengaku belum mendapatkan laporan atas kejadian tersebut. Pihaknya berharap jika ada masyarakat yang mengetahui bisa memvideokan dan melaporkan ke Bawaslu.

“Sementara ini belum ada laporan seperti itu,”katanya.

Meski demikian, Septyandra mengaku berterima kasih atas adanya informasi tersebut. Pihaknya akan segera menindaklanjuti untuk memantau langsung ke lapangan.

“Terima kasih atas peran semua pihak yang ikut mengawal proses demokrasi ini,”tandasnya.

Sebagaimana diketahui, Pilkada Kudus 2024 diikuti dua pasang calon yakni paslon nomor 1 Sam’ani-Bellinda dan paslon nomor 2 Hartopo-Wahib. Selain memilih cabup-cawabup, masyarakat juga memilih calon gubernur dan wakil gubernur Jateng nomor urut 1 Andika-Hendi dan nomor urut 2 Luthfi-Yasin.

Guna memastikan Pilkada sukses, Pj Bupati Kudus bersama pejabat Forkopimda diantaranya Dandim, Kapolres, Kajari, melakukan pemantauan ke sejumlah TPS diantara TPS Kelurahan Purwosari dan TPS di Desa Rahtawu.

Ali Bustomi