JEPARA (SUARABARU.ID)- Untuk memperkuat ketahanan keluarga dan membentuk generasi muda yang unggul, Fakultas Syariah dan Hukum UNISNU Jepara bekerjasama dengan Pondok Pesantren An Nahdloh di Tanjung Sepat, Malaysia, menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Masyarakat dengan tema “Strengthening Youth Guidance To Realize Maslahah Family Resilience”.
Acara yang diselenggarakan belum lama ini bertujuan memberikan bimbingan khusus bagi para santri usia sekolah, membantu mereka dalam memahami pentingnya membangun fondasi diri yang kuat sebagai bekal untuk masa depan.
Tim Pengabdian yang dipimpin oleh Mayadina Rohmi Musfiroh dengan anggota Ahmad Fauzan Mubarok, Amrina Rosyada dan Zahrotun Nafisah, berbagi wawasan tentang pentingnya pengenalan diri dan potensi remaja serta pengelolaan keuangan islami sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan keluarga.
Menurut Mayadina dua metode utama yang bisa digunakan oleh para peserta untuk memahami diri mereka dengan lebih baik, yaitu metode analisa diri dan brainstorming. Menurutnya analisa diri adalah langkah awal yang sangat penting agar para remaja dapat mengenali kelebihan dan kekurangan diri.
“Setiap remaja perlu untuk melakukan refleksi, mengenali diri, menyadari potensi, menentukan prinsip-prinsip pribadi, serta apa yang mereka ingin raih di masa depan. Ini adalah jembatan awal menuju ketahanan diri remaja menghadapi berbagai tantangan yang nantinya akan berdampak positif pada ketahanan keluarga,” jelas Mayadina.
Sementara itu, Ahmad Fauzan Mubarok, memberikan materi yang sangat relevan untuk kehidupan sehari-hari para remaja, yaitu pengelolaan keuangan islami. memulai sesi dengan menjelaskan pentingnya pemahaman tentang uang dan bagaimana seharusnya seorang muslim mengelolanya sejak usia dini.
“Pengelolaan keuangan yang baik bukan hanya soal mengatur pengeluaran, tapi juga cara kita menjaga amanah dari Allah SWT. Dengan memiliki pengelolaan keuangan yang baik, kita bisa menghindari pemborosan dan menghindari hutang yang tidak perlu,” kata Ahmad Fauzan.
Masih menurut Fauzan, materi pengelolaan keuangan ini mencakup pemahaman tentang pentingnya menabung, merencanakan anggaran, dan berinvestasi sesuai prinsip-prinsip syariah. Ia menjelaskan bahwa menabung bukan sekadar menyisihkan uang, melainkan bagian dari latihan kedisiplinan dan kontrol diri.
Acara yang dipandu oleh Zahrotun Nafisah dan Amrina Rosyada diakhiri dengan kuis melanjutkan ayat oleh peserta, para pengasuh menyampaikan harapan agar kegiatan seperti ini dapat terus dengan mengirimkan mahasiswa UNISNU dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Malaysia.
ua/ros