SEMARANG (SUARABARU.ID) – Lapas Kelas I Semarang melanjutkan program pemberdayaan lahan kosong Lapas khususnya di brandgang luar untuk pertanian. Sebelumnya lahan tersebut sudah diolah dan ditanami berbagai sayuran diantaranya sawi, cabai dan terong.
“Lahan seluas 609 m2 ini akan ditanami bawang merah sebanyak 63 kg. Bawang merah sendiri diperoleh dari bantuan Dinas Pertanian Kota Semarang,” kata Kalapas Semarang, Usman Madjid, Rabu (13/11/2024).
Menurut Usman langkah tersebut dilakukan dalam mendukung program peningkatan ketahanan pangan dari Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan.
“Kegiatan ini merupakan pelaksanaan 100 hari kerja menteri. Ini merupakan salah satu bentuk pelaksanaan perintah bidang pemasyarakatan terkait rencana aksi 100 hari Kerja Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan tahun 2024. Dalam hal ini kita memanfaatkan lahan yang ada di unit pertanian,” tuturnya.
Kalapas Usman berharap kedepannya tanaman yang ditanam di lahan kosong Lapas ini bisa semakin variatif.
“Untuk akselerasi program Bapak Menteri mengenai ketahanan pangan, kami mengambil langkah cepat untuk mengolah sisa lahan.” ujar Kabid Kegiatan Kerja (Giatja) Lapas Semarang, Muhammad Bahrun.
“Bawang merah kita pilih karena merupakan salah satu jenis sayuran yang dapat bertahan di iklim yang cukup panas. Pengerjaan dilakukan oleh warga binaan pemasyarakatan (WBP) yang bekerja di unit pertanian serta petugas di jajaran bidang Giatja,” imbuhnya.
Bahrun mengatakan, sebelum proses penanaman, pihaknya sudah melakukan penggarapan tanah. Dalam penggarapan lahan, Lapas Semarang mendapat bantuan operasional berupa traktor dari Lapas terbuka Kendal untuk mempercepat dan memaksimalkan potensi tanah gembur. “Tanaman bawang merah ini kami perkirakan dapat dipanen dalam waktu kurang lebih 60 hari,” terang Bahrun.
Ning S