SEMARANG (SUARABARU.ID)– Kakanwil Kemenag Jawa Tengah, Musta’in Ahmad, menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam proses rekruitmen petugas haji. Selain itu juga, harus terhindar dari kepentingan pribadi.
Hal itu seperti yang disampaikannya, saat berikan arahan pada Kepala Kantor Kemenag Kabupaten/Kota dan 35 Kasi PHU se-Jateng, pada Sosialisasi Rekruitmen Petugas Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) 1446 H/2025 M, di Auditorium Majeng, Kanwil Kemenag Jateng, Selasa (5/11/2024).
Di hadapan 70 peserta yang hadir dari perwakilan kabupaten/kota se-Jateng itu, Kakanwil menyebutkan, tradisi kerja di Kemenag Jateng yakni tradisi tanggung jawab, bukan aji mumpung.
BACA JUGA: Pembangunan Bandara Dewadaru Selesai, Kapan Penerbangan ke Karimunjawa Dibuka Kembali?
”Kita ini Jawa Tengah, bertanggung jawablah ketika ditugaskan di Jawa Tengah. Karena kalau Jawa Tengah beres, maka Nasional lebih mudah beres. Tapi kalau Jawa Tengah bermasalah, pasti Nasional bermasalah,” tegas Kakanwil.
Menurut dia, seleksi ini bertujuan untuk memastikan petugas yang terpilih, memiliki kualitas, dedikasi, dan integritas tinggi dalam melayani jemaah haji. Maka pilihan-pilihan kebijakan dan seluruh layanan, harus dikerjakan dengan penuh tanggung jawab dan akuntabel.
Kakanwil juga menegaskan, conflict of interest atau benturan kepentingan pribadi diharapkan tidak muncul, dalam proses rekruitmen hingga pada penugasan para petugas haji. ”Ora usah piya piye, ndang tandang gawe…,” pinta Kakanwil.
Acara dilanjutkan dengan penandatanganan Pakta Integritas Rekruitmen PPIH, yang disaksikan langsung Kakanwil, Kepala Bagian Tata Usaha Wahid Arbani, dan Kepala Bidang PHU Fitriyanto.
Riyan