blank
USM menggelar kegiatan The 1st Icosend 2024 dengan tema 'New Paradigm of Diversity and Sustainability in Social and Community'. Kegiatan itu digelar di Ruang Teleconference, Lantai 8 Gedung Menara USM, Selasa (5/11/2024). Foto: dok/usm

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Universitas Semarang (USM), menggelar kegiatan The 1st International Conference on Social Environment Diversity (Icosend) 2024, dengan tema ‘New Paradigm of Diversity and Sustainability in Social and Community’. Kegiatan itu digelar di Ruang Teleconference, Lantai 8 Gedung Menara USM, Selasa (5/11/2024).

Ketua Panitia, Dr Amri Panahatan Sihotang SS SH MHum mengatakan, kegiatan itu merupakan bentuk komitmennya, untuk mendorong dialog yang berdampak pada isu-isu mendesak. Seperti keragaman sosial dan lingkungan, sebagaimana tema yang diambil.

”Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen kami, untuk mendorong dialog yang berdampak pada isu-isu mendesak, tentang keragaman sosial dan lingkungan. Kami juga menerima 100 kiriman makalah dari empat negara,” katanya.

BACA JUGA: FTIK USM Gelar LKMM-TD dan Makrab Mahasiswa Baru

Dari 100 makalah yang diterimanya itu, terdapat 95 makalah yang dinyatakan lolos dan diterima. Pihaknya juga memastikan, setiap presentasi sudah memenuhi standar kualitas, relevansi, dan inovasi yang tinggi.

Makalah itu mencakup berbagai topik, di antaranya keadilan sosial dan ketahanan lingkungan, hingga pendekatan inovatif dalam memromosikan keragaman dan keberlanjutan.

”Icosend ini juga ada diskusi interaktif, yang dirancang untuk mendorong pertukaran lintas disiplin dan aplikasi gratis. Kami sangat senang menyediakan platform ini, dimana para peneliti, praktisi, dan pemimpin pemikiran dapat berkumpul untuk berbagi pengetahuan dan mengembangkan solusi,” kata dekan Fakultas Hukum USM itu.

Adapun dalam kegiatan itu menghadirkan beberapa narasumber, yang hadir secara offline maupun online zoom meeting. Di antaranya, International Biocentric Research Academy Leipzig Germany, Prof Dr rer nat habil Marcus Stueck, Jawaharlal Nehru University India Prof Guatam Kumar Jha PhD.

Riyan