WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Berbagai potensi akademik dan non-akademik, ditampilkan dalam event gelar potensi pendidikan di SMK Negeri 1 Jatiroto, Kabupaten Wonogiri. Puncaknya, Rabu (18/12), dimeriahkan demo aneka ketrampilan murid. Siswa yang mendalami olahraga bela diri pencak silat, menyajikan atraksi mendebarkan, yakni pamer ilmu kanuragan kebal bacokan pedang dan sayatan pisau, serta makan bola listrik layaknya makan kerupuk.
Para murid melalui kelompok perguruannya masing-masing, tampil secara bergiliran memamerkan aneka jurus bela diri tangan kosong dan jurus penyerangan memakai aneka senjata. Dalam kesempatan ini, juga dipamerkan ketangkasan memecahkan tumpukan balok batako dengan pukulan tangan, memakai hentakan siku-siku tangan, dan tandukan kepala. Juga atraksi siswa dilindas sepeda motor. Ini membuat takjub bagi para hadirin, yang menyambutnya dengan tepuk tangan riuh.
Ikut hadir dalam gelar potensi pendidikan ini, Kepala Cabang Dikbud Provinsi Jateng Wilayah VI yang diwakili Hermansyah, Pengawas Pendidikan jenjang SMK, jajaran Forkompincam Jatiroto, Ketua Komite Sekolah, para Kepala SMP, SMA dan SMK. Kedatangan para tamu undangan untuk menuju ke gelanggang gelar potensi pendidikan, diiringkan oleh drum band Gita Satriya Wiguna.
Service Gratis:
Kepala SMK Negeri 1 Jatiroto, Gunarsi, menyatakan, gelar potensi pendidikan ini, merupakan yang pertamakalinya dilaksanakan. Pihak sekolah, berupaya mengeksplore semua kemampuan, ketrampilan dan kecakapan murid. ”Termasuk kemampuan di bidang seni, olahraga, dan kemampuan berpraktik siswa sebagai bentuk kecakapan yang dimiliki anak-anak SMK,” jelasnya.
Para murid dari Kelas Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) dan Teknik Sepeda Motor (TSM), menggelar bakti sosial (Baksos) dengan membuka praktik gratis service komputer, laptop dan sepeda motor. Kemudian para siswa dari program pendidikan perbankan (PBK), menggelar praktik jasa keuangan, sekaligus launching produk perbankan, ditandai dengan penerimaan tabungan yang disertai pembagian hadiah kepada para nasabah.
Bersamaan itu, juga di-launching mars SMK Negeri 1 Jatiroto karya seniman musik Eric Sukir Geng, dan peluncuran lima buku karya siswa SMK Negeri 1 Jatiroto. Ketua Panitia Gelar Pendidikan SMK Negeri 1 Jatiroto, Maryono, menyatakan, gelar potensi pendidikan kali ini juga ditandai dengan aneka perlombaan yang bersifat internal lingkup sekolah, dan eksternal dengan melibatkan para murid dari berbagai sekolah lain.
The Best Player:
Lomba internal, meliputi festival musik hadroh, fotografi dan pembuatan film pendek, menyanyi karaoke, drama, parade band, seni budaya, dan lomba tumpeng antarkelas. Maryono yang menjabat sebagai Wakasek Bidang Kesiswaan, menyebutkan, untuk lomba yang bersifat eksternal, meliputi kejuaraan futsal, yang diikuti 16 tim pelajar dari jenjang pendidikan SMA/SMK dan sederajat. Kemudian lomba Pramuka dan Lomba Ketrampilan Baris Berbaris (LKBB) untuk para siswa SMP/MTs.
Keluar sebagai juara I kejuaraan futsal SMK Negeri 2 Wonogiri, juara II SMA Negeri 1 Slogohimo, dan juara III ditempati bersama regu futsal dari SMK YISS Jatipurno dan tuan rumah SMK Negeri 1 Jatiroto. Pemain futsal SMK Negeri 2 Wonogiri, Muhamad Iqbal, menyabet gelar the best player dan predikat top score.
Untuk juara lomba Pramuka, juara I cabang semaphore dimenangi oleh SMP negeri 4 Purwantoro, juara II SMP Negeri 2 Jatiroto. Untuk juara I cabang pioneering dimenangi SMP Negeri 4 Purwantoro, juara II SMP Islam Rumpun Muslim Jatisrono, dan juara III SMP Negeri 2 Jatiroto.
Luar Biasa:
Ketua Lomba Ketrampilan Baris Berbaris (LKBB) ‘Maria’ (Semarak Aksi Gerak Generasi Muda), Bahrudin, menyatakan, juara utama I dimenangi oleh Tim A SMP Negeri 2 Jatiroto, juara utama II diraih Tim B SMP Negeri 2 Jatiroto, dan juara utama III dimenangi oleh Tim A SMP Negeri 4 Jatiroto. LKBB ini memperebutkan piala bergilir Kapolsek Jatiroto Iptu Unggul Wasisto.
Kepala Cabang Dikbud Provinsi Jateng Wilayah VI, yang diwakili Hermansyah, memberikan apresiasi terhadap event gelar potensi pendidikan SMK Negeri 1 Jatiroto. ”Ini merupakan ide yang luar biasa. Saya sudah berkeliling ke sejumlah sekolah, tapi tidak sebaik di sini,” pujinya sembari menyebutkan event ini kiranya perlu dicontoh oleh sekolah-sekolah lain dalam upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Hermansyah, mengatakan, pada hakikatnya semua murid mempunyai potensi, Melalui gelar potensi pendidikan ini, sekolah memberikan model pembelajaran secara anywhere anytime (dimana saja kapan saja), dalam mewujudkan program merdeka belajar bagi siswa. Guru, tandasnya, jangan hanya monoton dan textbook saja dalam mendidik murid-muridnya. ”Tapi perlu inovasi dan improvisasi, untuk memajukan pendidikan. Ketahuilah, pendidikan di Indonesia masih tertinggal, karena berada di peringkat 72 dari 77 negara di diunia” tegasnya.
Bambang Pur