blank
Rombongan studi banding (stuba) DPRD Kabupaten Wonogiri bersama awak media, foto bersama di teras depan Sekolah Laskar Pelangi, Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).(SM/Bambang Pur)

BELITUNG (SUARABARU.ID) – Bus yang membawa rombongan pelancong belum berhenti mesin tatkala tiba di area parkir. Tapi terdengar lantang mengumandang Lagu Laskar Pelangi. Lewat tengah hari, lagu itu dinyanyikan oleh Mimi (8) berenam. Itu dilakukan selepas mereka bubaran sekolah.

Anak-anak usia SD berpenampilan seadanya dan memancarkan wajah bocah tanpa dosa, itu menyayikannya dari ruang kelas Rumah Replika Sekolah Laskar Pelangi. Mereka hapal semua syairnya ketika diminta menyanyikan bersama lagu-lagu (ada 6 lagu) yang dulu menjadi soundtrack Film Laskar Pelangi. Juga mahir menyanyikan aneka lagu nasional.

Mimi berenam, duduk layaknya murid di ruang kelas Rumah Replika SD Muhammadiyah Gantung. Yakni bangunan yang menjadi tempat ikonik dalam kisah Laskar Pelangi, dan kini menjadi salah satu destinasi wisata populer di Kabupaten Belitung Timur (Beltim), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel). Yang di dalamnya ditempel banyak foto (ukuran 20-R), hasil dokumentasi dari Film Laskar Pelangi.

Lagu Laskar Pelangi milik Nidji, menjadi soundtrack utama film Andrea Hirata, yang berhasil menerbangkan angan untuk menghayatinya. Nidji sangat luar biasa, berhasil menggambarkan keseluruhan film dengan lagu berdurasi tiga menitan tersebut dan melejit menjadi King of Soundtrack.

Rumah replika Film Laskar Pelangi, lokasinya di Desa Lenggang, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur (Beltim). Meskipun hanya replika, bangunan SD Muhammadiyah Gantung, itu terlihat sangat mirip seperti yang ada di Film Laskar Pelangi. Sebuah batang pohon yang menopang bagian kanan bangunan SD, terlihat sama persis pada cerita Laskar Pelangi yang mendunia itu.

Rombongan para Anggota DPRD Kabupaten Wonogiri, berjumlah 19 orang, yang melakukan studi banding ke Belitung, berkesempatan mampir di Rumah Replika Laskar Pelangi. Mereka terdiri atas Suryo Suminto, Sutoyo, Jati Waluyo, Iskandar, Ari Sumantri, Suyoto, Dani Mursito, Irwan Hari Purnomo, Joko Warsito, Astarno, Mariji, Heru Sukoco, Reni Toriliana, Intan Kusuma Susanti, Dwi Prasetyo, Azaela Puteri Utamai, Iwan Susilo, Ahmad Nasir dan Romadhani Andang Nugroho.

Mereka didampingi Kabag Persidangan DPRD Wonogiri, Sunardi, bersama sejumlah staf. Studi banding ini, mengajak serta para awak media yang selama ini menjadi mitra DPRD Kabupaten Wonogiri. Mereka terdiri atas Bambang Pur, Khalid Yogi, Joko Santosa, Tulus Premana Edi, Wibatsu Ari Sudewo, Iwan Adi Luhung, Aris Arianto, Ares Munandar, Dicky Pradika dan Eka RGS.

Andrea Hirata

Film Laskar Pelangi yang kondang tersebut, diangkat dari novel dengan judul yang sama, karya penulis ternama Andrea Hirata. Film ini mengalami booming pada Tahun 2008, topiknya mengangkat kisah inspiratif para pelajar SD di Beltim. Banyak hal yang terangkat dari kisah sukses Film Laskar Pelangi, mulai dari kebudayaan masyarakat Belitung, aktornya yang punya talenta.

blank
Wakil Ketua DPRD Wonogiri Suryo Suminto berdiri kanan) bersama Anggota Sutoyo (duduk), Reni Toriliana dan Ari Sumantri (berdiri kedua dan kesatu dari kiri), memberi suport kepada anak-anak yang menyanyi di ruang kelas replika Sekolah Laskar Pelangi.(SB/Bambang Pur)

Juga lagu-lagu yang menjadi soundtrack-nya, lokasi shooting-nya, termasuk pantai yang kemudian terkenal sebagai Pantai Laskar Pelangi. Semua populer sampai sekarang. Pamor popularitasnya melambung tinggi dan bertahan tak tergerus zaman.

Replika Rumah Sekolah Laskar Pelangi dan Pantai Laskar Pelangi, menjadi destinasi wisata unggulan di Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), disamping objek wisata lainnya, termasuk keindahan pantai, laut berair jernih, bibir pantai berpasir putih yang dihiasi batuan karang beragam bentuk yang unik dan menarik. Yang melahirkan view indah nan alami, dengan panorama khas wisata bahari nyiur melambai.

Inilah lirik syair Lagu Laskar Pelangi yang nge-hit tersebut: Mimpi adalah kunci/ Untuk kita menaklukkan dunia/ Berlarilah tanpa lelah/ Sampai engkau meraihnya. Laskar pelangi/ Takkan terikat waktu/ Bebaskan mimpimu di angkasa/ Warnai bintang di jiwa. Menarilah dan terus tertawa/ Walau dunia tak seindah syurga/ Bersyukurlah pada yang kuasa/ Cinta kita di dunia selamanya. 

Cinta kepada hidup/ Memberikan senyuman abadi/ Walau hidup kadang tak adil/ Tapi cinta lengkapi kita. Owww/ Laskar pelangi/ Takkan terikat waktu/ Jangan berhenti mewarnai/ Jutaan mimpi di bumi.

Apakah Laskar Pelangi (LP) fiksi ? Novel LP merupakan fiksi poluler. Di dalamnya, ada unsur intrinsik yang sesuai dengan formula fiksi populer. Alur ceriteranya tidak berbelit-belit, berakhir bahagia, dan tokoh utama menang.(Bambang Pur)