blank
Dklarasi Forum Silaturahmi Pekerja Kudus untuk paslon Hartopo-Wahib. foto: Ali Bustomi

KUDUS (SUARABARU.ID) – Ratusan pekerja dari berbagai perusahaan yang ada di Kabupaten Kudus mendeklarasikan dukungan kepada pasangan 02 Hartopo-Mawahib di Pilkada Kudus 2024. Para pekerja dari berbagai sektor ini siap memenangkan paslon tersebut dalam pesta demokrasi lima tahunan yang akan digelar 27 November 2024 mendatang.

Kegiatan tersebut dilakukan di Gedung Yayasan Arwaniyah Kudus, Sabtu (26/10) sore. Sebanyak 500 orang lebih pekerja dari 11 perusahaan yang ada di Kudus hadir dan menyatakan dukungannya kepada Hartopo-Wahib.

Selain dihadiri langsung oleh paslon Hartopo-Wahib, turut serta dalam kegiatan tersebut Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (K-SPSI) Kudus Andreas Hua.

Sementara Ketua SPSI Kudus Andreas Hua mengatakan, alasan mendukung pasangan Hartopo-Mawahib karena memang sudah mengenal dengan kedua sosok ini. Selain itu pasangan ini juga memiliki komitmen untuk menyejahterakan pekerja.

“Kalau nanti terpilih harapan kami bisa lebih baik dari sebelumnya. Saya juga selalu mewanti-wanti kepada pasangan ini jangan sampai melanggar regulasi,” kata Andreas.

Dalam kesempatan itu, Andreas mengusulkan ketika Hartopo-Mawahib terpilih supaya memikirkan nasib para pekerja informal. Misalnya para tukang ojek maupun kuli panggul. Mereka masih banyak yang belum terlindungi menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Untuk itu dia berharap pasangan ini komitmen untuk memberikan perlindungan kepada pekerja informal yang notabene sebagai pekerja rentan.

Menanggapi adanya dukungan dari kelompok pekerja membuat Hartopo dan Mawahib kian bersemangat untuk terus menggalang dukungan agar menang dalam Pilkada 2024. Harapannya banyak dari warga Kudus juga menjatuhkan pilihan kepada pasangan ini.

Selama ini, kata Hartopo, saat dia menjadi Bupati Kudus juga telah aktif dalam memberikan perlindungan baik kepada perusahaan maupun pekerja. Utamanya saat era Covid-19. Dia waktu itu menolak Kudus dilockdown karena akan merugikan perusahaan dan pekerja.

“Karena perusahaan aset negara. Terutama saat era Covid-19 mau dilockdown saya tidak mau karena dampaknya luar biasa,” kata Hartopo.

Saat ditanya perihal komitmennya ketika terpilih, Hartopo memastikan apa yang diminta oleh para pekerja akan dilayani dan dilaksanakan. Dengan catatan tidak melanggar aturan.

Ali Bustomi