SEMARANG (SUARABARU.ID) – Iswar Aminuddin menjawab pertanyaan dari mahasiswa Soegijapranata Catholic University (SCU) terkait infrastruktur untuk mengatasi banjir dan rob di Kota Semarang
Untuk banjir di Kota Semarang sering terjadi antara bulan Desember sampai Januari. Iswar yang merupakan calon Wakil Wali Kota Semarang menjawab bagaimana solusi konkret terkait infrastruktur drainase.
“Persoalannya ada dua, rob akibat penurunan muka tanah 10 cm per tahun karena tanah Semarang tersusun dari aluvial serta pengambilan air tanah yang berlebihan,” ujarnya saat menghadiri Pendidikan politik bagi sivitas akademika SCU, Rabu 23 Oktober 2024.
Terkait rob, Iswar mengatakan bahwa Pembangunan jalan tol Semarang – Demak yang sekaligus menjadi tanggul laut adalah sebuah solusi. “Maka pembangunan jalan tol Semarang-Demak adalah solusi,”ujarnya.
Iswar memaparkan di ruas tol yang masuk wilayah Semarang akan dibangun embung seluas 250 hektar yang bisa digunakan sebagai tempat wisata serta budi daya ikan.
Kemudian banjir yang disebabkan meluapnya sungai di bagian hulu akibat alih fungsi lahan membuat beban kota semarang sangat besar. “Indeks kualitas lingkungan dan air kita sangat parah. Pengalihfungsian lahan di Semarang harus dibatasi agar kualitas lingkungan dan air terjaga,” tuturnya.
Penggunaan air tanah secara massif baik oleh industri maupun masyarakat membuat muka tanah Semarang makin turun. Selain itu, penambahan rumah tinggal warga juga membuat pengalihfungsian lahan semakin masih dan mempersempit ruang hijau.
“Ke depan, bangunan vertikal harus diutamakan sembari melakukan reboisasi serta melebarkan kapasitas sungai. Hanya saja kami membutuhkan anggaran yang sangat besar,” jelasnya.
Oleh karenanya, Iswar mengajak seluruh warga Kota Semarang memelihara lingkungan sebaik mungkin sebagai langkah awal antisipasi bencana banjir dan rob. Terutama warga Semarang Atas supaya lebih disiplin dalam memelihara lingkungan agar tidak membebani warga Semarang Bawah.
“Maka kami mengajak seluruh warga memelihara lingkungan dengan membuat bipori terutama bagi warga Semarang atas,” ujarnya.
Warga Semarang atas bisa membuat biopori sebanyak-banyaknya sebagai wahana penyerapan air yang manfaatnya bisa memperbaiki kualitas air itu sendiri.
Selain itu kualitas udara juga akan ikut meningkat seiring dengan banyaknya biopori serta semakin menyuburkan tanah.
“Manfaat biopori bisa memperbaiki kualitas air, udara, dan menyuburkan tanah sehingga bermanfaat pula untuk pertanian,” tutupnya.
Hery Priyono