blank
Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta dan Kepala Balai Bahasa Jateng Syarifudin bersama Forkopimda Jepara dengan Piagam MURI. Foto: Orik

JEPARA (SUARABARU.ID) – Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah dan Pemkab Jepara berhasil mengukir sejarah dengan mencatatkan  Menulis Pitutur Luhur Aksara Jawa  di   3.386 Daun Lontar   sebagai Rekor Muri, Selasa 22 Oktober 2024.  Untuk pencatatan rekor ini panitia menyiapkan sekitar 1500 pitutur luhur berbahasa Jawa.

blank
Pj Bupati Jepara, Kepala Balai Bahasa Jateng, Kadisdikpora menunjukkan daun lontar ber aksara Jawa. Foto: Orik

Kegiatan yang berlangsung di Gedung Wanita \RA Kartini Jepara ini merupakan salah satu agenda kegiatan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) jenjang SD yang diselenggarakan Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Jepara. Kegiatan FTBI ini direncanakan akan berlangsung selama 3 hari kedepan, dimulai dari tanggal 22 sampai 24 Oktober 2024.

Pencatatan Rekor Muri ini melibatkan 2.780 siswa SD dan guru perempuan di Kabupaten Jepara, 551 peserta Kab/kota dan  55 pejabat  dengan total daun lontar yang ditulis 3.386 lontar

blank
Salah satu siswa SD tengah menyelesaikan menulis aksara Jawa di daun lontar

Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Penjabat Bupati Jepara H Edy Supriyanta di Gedung Wanita Jepara, dengan ditandai pemukulan gong tanda  dibukanya FTBI 2024. Turut mendampingi, Sekretaris Daerah Jepara, Edy Sujatmiko, Jajaran Forkopimda Jepara, Kepala Balai Bahasa Jateng Syarifudin,  dan MURI Semarang.

blank
Pembukaan FTBI Jenjang SD Tingkat Jateng dan Pemecahan Rekor Muri Menulis Aksara Jawa di Daun Lontar. Foto: Orik

Menurut Kepala Balai Bahasa Jateng Syarifudin, kegiatan menulis pitutur luhur di daun lontar adalah ikhtiar untuk  mengajak generasi muda, siswa sekolah dasar dan menengah khususnya, dan masyarakat pada umumnya, untuk memaknai, memahami, menginternalisasikan pitutur luhur dalam kehidupan sehari-hari

Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengenalkan generasi muda khususnya dan masyarakat umumnya tentang daun lontar sebagai media dalam menulis yang pernah dipakai oleh masyarakat zaman dulu.. “Kami ingin membiasakan generasi muda dan masyarakat umum menulis dalam aksara Jawa serta mengajak generasi muda untuk bangga berbahasa daerah (bahasa Jawa),” ujar Kepala Balai Bahasa Jateng Syarifudin

blank
Peserta menulis aksara Jawa di daun lontar

Terkait dengan pemecahan Rekor MURI yang di usung balai bahasa Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Jepara, Pj. Bupati yakin Rekor kali ini akan menjadi pendorong anak-anak untuk terus selalu cinta terhadap budaya-budaya dan bahasa Jawa.

“FTBI menjadikan anak-anak cinta terhadap budaya dan bahasa Jawa, saya berharap juga  dengan adanya FTBI dan pemecahan Rekor MURI, anak-anak bisa terus menjaga dan melestarikan warisan leluhur, budaya dan aksara Jawa,” ungkap Pj. Bupati.

Selain itu, Pj. Bupati Jepara juga meminta melalui ajaran baik yang anak-anak tulis hari ini, anak-anak selalu terus belajar tentang nilai-nilai kebajikan, moralitas, dan kearifan.

blank

“Kepada seluruh anak-anak semua, saya meminta untuk selalu terapkan tentang nilai-nilai kebajikan, moralitas dan kearifan dalam hal kehidupan sehari-hari,” ajaknya.

Hadepe