Plt Bupati Wonosobo M Albar saat memberi sambutan pada acara Konferensi Cabang ke-XII Fatayat NU. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Pengurus Cabang Fatayat NU Kabupaten Wonosobo menggelar Konferensi Cabang Ke-XII di Gedung Korpri, setempar, Minggu (29/9/2024).

Konferensi Cabang yang digelar lima tahun sekali, menjadi momentum untuk memperkuat sinergi dan kemandirian organisasi Fatayat NU sebagai badan otonom (Banom) organisasi NU.

Ketua Fatayat NU demisioner, Haryati, mengungkapkan rasa syukurnya atas terlaksananya konferensi tepat waktu. Pihaknya telah berkhidmat di Fatayat NU sejak 2019 lalu hingga tahun 2024 ini.

“Alhamdulillah, kegiatan ini berjalan dengan baik sesuai jadwal. Ke depan, kami berharap Fathayat bisa terus bersinergi dengan NU dan badan otonom lainnya,” ujarnya.

Pihaknya juga menekankan pentingnya kemandirian organisasi. Menurutnya, Fatayat NU telah menunjukkan perkembangan yang positif dalam mengelola keuangan dan mendukung berbagai program sosial.

“Kemandirian finansial adalah hal yang sangat penting bagi organisasi ini. Kami ingin Fatayat bisa lebih mandiri dan tidak bergantung sepenuhnya pada pihak lain,” katanya.

Sinergi Pemerintah

Peserta Konferensi Cabang ke-XII Fatayat NU foto bersama dengan Plt Bupat M Albar dan Ketua PCNU Wonosobo KH Abdurrahman Effendy. Foto : SB/Muharno Zarka

Ketua PCNU Wonosobo, KH Abdurahman Efendy, menilai kiprah Fatayat NU selama ini telah memberikan kontribusi nyata dalam mendukung program-program NU. Salah satu adalah penggalangan dana untuk pembangunan rumah sakit NU.

“Fatayat NU sudah berjalan baik, khususnya dalam program sosial dan pendidikan. Kami harapkan ke depan, peran Fatayat NU semakin kuat dalam mendukung program PCNU Wonosobo,” katanya.

Sementara itu, Plt Bupati Wonosobo, M Albar mengapresiasi kontribusi Fatayat NU, terutama dalam upaya mengatasi stunting dan pengentasan kemiskinan di daerahnya. Fatayat NU sejauh ini sudah banyak bersinergi membantu program pemerintah.

“Stunting adalah isu yang sangat relevan dengan peran perempuan. Anggota Fatayat NU yang ada di lapangan memiliki potensi besar untuk memberikan pendampingan kepada masyarakat terkait masalah stunting dan kemiskinan,” kata Albar.

Plt Bupati yang juga politisi PKB itu menekankan pentingnya kolaborasi antara Fatayat NU dan pemerintah daerah. Fatayat NU merupakan organisasi tempat berkiprah perempuan NU dan pemerintah sangat berharap kontribusi mereka bagi upaya pemberdayaan perempuan.

“Fatayat NU sudah berperan banyak, meskipun belum ada anggaran khusus untuk organisasi ini. Ke depan, kita harus memikirkan bagaimana peran Fatayat NU bisa lebih difasilitasi, terutama dalam mendukung program-program pemerintah,” ujar Albar.

Menurut Albar, dengan adanya konferensi ini diharapkan dapat menghasilkan program-program strategis yang mampu memperkuat peran Fatayat NU dalam pembangunan di Wonosobo. Khususnya di bidang kesehatan, pendidikan dan pemberdayaan perempuan.

Muharno Zarka