blank
Anggota Komisi DPR saat bertemu Kapolda Bali terkait pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru. Foto: Antara

DENPASAR (SUARABARU.ID) – Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) I Wayan Sudirta, yakin perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 di Pulau Dewata berjalan aman, tertib dan damai, karena sebelumnya sudah melakukan koordinasi ke lapangan dan bertemu dengan Kapolda Bali.

“Pada hari Rabu (4/12) kami dari Komisi III DPR sudah melakukan kunjungan inspeksi Komisi III DPR ke Polda Bali, dan kami sudah mendengarkan paparan Kapolda Bali, aparat TNI dan Dinas Perhubungan se-Bali,” kata Sudirta ditemui media disela berolahraga di Lapangan Puputan Margarana, kawasan Monumen Bajra Sandi Renon, Kota Denpasar, Sabtu.

Pada kunjungan inspeksi itu, rombongan Komisi III DPR dipimpin Wakil Ketuanya H. Ahmad Sahroni, bersama sembilan anggota lainnya M. Nurdin, Ichsan Soelistio, I Wayan Sudirta, H. Rahmat Muhajirin, Taufik Basari, H. Moh, Rano Al Fath, H. Mulyadi, HR Achmad Dimyati Natakusumah, dan Sarifuddin Sudding.

Namun, Wayan Sudirta mengajak semua elemen masyarakat tetap harus waspada, tidak boleh lengah dan menganggap enteng adanya potensi ancaman, karena berdasarkan fakta-faktanya dan data. Beberapa terduga teroris diamankan di wilayah Polda Bali beberapa bulan lalu, dan sebelumnya Bali sudah dua kali kena ledakan bom di wilayah Kuta terjadi tahun 2002 dan 2005.

Sudirta menyatakan, dalam dialog selama Kunspek tersebut, Kapolda Bali Irjen Pol Dr. Petrus R. Golose secara mendetail memaparkan persiapan dan antisipasi Natal dan Tahun Baru 2020. Petrus Golose menjelaskan, Polda dan jajarannya menyiapkan sejumlah operasi dengan kode sandi yang berbeda. Ada untuk pengamanan lalu lintas, operasi untuk menjaga ketertiban masyarakat dari kriminalitas, narkoba, sampai pada terorisme. Hal itu terkait antisipasi terhadap kemungkinan adanya ancaman keamanan dan gangguan selama ibadah Natal serta perayaan Tahun Baru.

Jumlah personel yang dilibatkan di antaranya 605 personel untuk operasi Pekat Agung II, 589 personel untuk operasi Cipkon Agung II, sebanyak 1.975 personel untuk Operasi Lilin Agung 2019, ditambah sejumlah personel untuk mencegah ancaman dan serangan terorisme.

“Kami dari Komisi III DPR, berhasil diyakinkan dengan persiapan yang sedemikian matang dan dipersiapkan dengan baik,” kata wakil rakyat asal Desa Pidpid, Kabupaten Karangasem ini.

Wayan Sudirta menyatakan, persiapan yang dipaparkan hampir menyangkut semua wilayah di darat, laut, termasuk udara. Sebab, perayaan Natal dan tahun baru merupakan momentum secara empirik dimanfaatkan oleh orang dan kelompok tertentu yang tidak suka Bali aman dan Indonesia juga tenang.

Menurut politikus PDIP ini, Bali dijadikan salah satu target, dan sudah terbukti ada dua kali ledakan bom, dan sudah ada teroris yang berhasil diamankan aparat dalam beberapa bulan belakangan ini. Itu merupakan indikasi, bahwa kita semua tidak boleh lengah, masyarakat harus waspada, termasuk aparat Polda Bali dan jajarannya.

Wayan Sudirta juga mengimbau semua masyarakat dan aparat Desa di Bali selalu waspada dengan ancaman, termasuk juga terus melakukan pemantauan pergerakan penduduk di lingkungannya, melakukan pendataan terhadap rumah sewaan dan kos-kosan.

Dia berharap, tidak ada gangguan berarti sepanjang perayaan Natal dan Tahun Baru 2020, sembari mengapresiasi kinerja Polda Bali dan jajarannya. Wayan Sudirta juga sempat menyinggung beberapa masalah yang sudah disampaikan dalam rapat dengar pendapat dengan Kapolri di Komisi III. Di antaranya masalah skimming yang marak di Bali, dan diharapkan agar menjadi atensi jajaran Kejaksaan.

Antara-trs

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini