KUDUS (SUARABARU.ID) – Anggota DPRD Kudus H Muhtamat meminta Pemkab Kudus dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten untuk melakukan langkah antisipatif guna menanggulangi ancaman wabah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Menurutnya, harus ada langkah konkret untuk melakukan upaya pencegahan agar penyakit DBD tidak merebak seiring sudah mulainya masuk musim penghujan.
Politisi Partai Nasdem tersebut mengingatkan penyakit demam berdarah cukup berbahaya dan bisa menimbulkan kematian. Sehingga perlu ada upaya serius untuk mencegah penyakit ini menyebar lebih luas.
“Sebab, setiap tahun kasus meninggal yang diakibatkan karena DBD itu cukup tinggi. Oleh karena itu harus ada langkah konkrit untuk pencegahan DBD di Kudus,” ujar Muhtamat, Jumat (27/9).
Muhtamat meminta Pemkab atau dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus melakukan langkah preventif pencegahan DBD. Muhtamat juga mendorong agar dibentuk satgas untuk penanganan dan pencegahan DBD.
“Bisa juga dengan mengintruksikan kepada puskesmas di setiap kecamatan untuk menyosialisasikan kepada masyarakat terkait bahaya DBD, serta cara pencegahanya,” tegas Muhtamat.
Memasuki musim hujan ini, Dinas Kesehatan harus sudah memberikan peringatan kepada masyarakat tentang bahaya DBD. Dengan mengedukasi pentingnya 3M yakni menguras penampungan air, menutup penampungan air, serta mengubur barang bekas.
“Dinas kesehatan harus sudah memulai memberikan peringatan kepada masyarakat tentang penyakit demam berdarah. Saat hujan tiba kebersihan lingkungan harus tetap terjaga,” ungkapnya.
Muhtamat juga mendorong agar DKK berkolaborasi dengan Pemerintah Desa untuk langkah konkrit kaitannya dengan kebersihan lingkungan serta sosialisasi pentingnya menjaga kesehatan dan lain sebagainya. Sehingga, tiap tahun kasus DBD itu tak terulang kembali.
“Saya ingin ada tingkat kesadaran dari masyarakat terkait kebersihan lingkungan untuk pencegahan DBD. Harapannya, kasus DBD di Kudus bisa turun,” harapnya.
Senada, Ketua Sementara DPRD Kudus H Masan meminta agar DKK selalu responsif dalam menindaklanjuti keluhan masyarakat terkait wabah DBD. Seperti permintaan fogging, diakui memang bukan langkah yang efektif dalam menanggulangi DBD.
“Namun psikologi masyarakat juga harus diperhatikan. Jika ada masyarakat yang meminta fogging, agar segera ditindaklanjuti karena itu bentuk kehadiran Pemerintah Daerah untuk masyarakat,”tandasnya.
Ads-Ali Bustomi