KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID) – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, meninjau Museum dan Pasar Seni Kujon, Borobudur, Kabupaten Magelang, hari ini Kamis (19/9/24). Dia didampingi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno dan sejumlah pejabat lainnya.
Ketika dicegat wartawan, di pasar dengan 1.943 pedagang itu, Luhut mengatakan, Jalan Tol Semarang – Yogyakarta akan membawa sekitar 20 juta orang per-tahun. Diprediksi dua juta turis akan ke Borobudur. Mereka itu termasuk umat Buddha dari Thailand dan China.
Berdasarkan informasi yang dia peroleh, umat Buddha China ingin melakukan spiritual di Candi Borobudur. Mereka bisa tinggal selama lima sampai enam hari di Borobudur. Hal itu, menurut dia, yang akan menikmati hasil adalah warga sekitarnya.
Oleh karena itu sebelum Presiden Jokowi meresmikan Pasar Seni Kujon seluas 10,74 hektare tersebut pada Minggu pertama atau kedua bulan Oktober, dia masih mau mendengar lagi masukan-masukan dari masyarakat. “Ini (Candi Borobudur) milik kita semua, mahakarya lebih dari 1.200 tahun lalu,” katanya.
Diakui, banyak yang belum paham tentang penataan di tempat itu. Tiga tahun lalu kondisinya tidak seperti sekarang. Selama penataan, lanjutnya, birokrat, seniman, arkeolog sudah dia temui. “Saya tidak mau menyalahi aturan yang dibuat Unesco. Tidak boleh berfikir untuk satu kelompok, tapi untuk semua pihak,” tandasnya.
Setelah penataan, dia berharap jumlah turis bisa mencapai dua juta orang/tahun. Diharapkan pendapatannya bisa mencapai 1.600 US dolar. Jadi kalau ditotal bisa mencapai tiga miliar US dolar uang yang akan masuk ke Borobudur. “Itu jumlah yang sangat besar. Oleh karena itu rakyat harus disiapkan,” pintanya.
Untuk menopang hal itu, kata dia, akan dibangun homestay berbintang 1, 2, 3, 4, 5. Sebelumnya harus ada pelatihan dan akan diberikan sertifikasi. Sehingga wisatawan yang tinggal di homestay akan mendapat pelayanan yang bagus.
Di sisi lain, Luhut tidak ingin terjadi alih fungsi lagi, misalnya pertanian. Biarkan rakyat tetap bertani, sehingga bisa dilindungi.
Dia juga minta Rencana Tata Ruang Wilayah (RT RW) dijaga ketat. Supaya jangan sampai muncul persoalan yang tidak perlu. Semua arsitektur harus menggambarkan ciri Jawa dan Borobudur. “Tidak boleh ada arsitektur modern di sini,” tandasnya.
Hal itu dirasa penting, supaya budaya Jawa jangan hilang.
Dia berterima kasih kepada tim yang selama 32 tahun bisa menata Borobudur menjadi seperti sekarang. Presiden sudah tanda tangan Keppres yang mengatur pengelolaan Borobudur. “Siapa berbuat apa sudah ada aturannya,” katanya.
Bersyukur
Sandiaga Uno dalam kesempatan itu bersyukur karena penataan Borobudur selama 32 tahun telah selesai. Itu merupakan perjuangan lintas generasi.
Menurutnya, sektor pariwisata semakin memiliki titik terang, apalagi akan diinterkoneksikan dengan Yogyakarta Internasional Airport. Diharapkan bisa menyumbang dua juta wisatawan mancanegara. Jumlah wisatawan Nusantara diharapkan bisa mencapai 20 juta/tahun.
Direct Flight
Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney, Maya Watono, menambahkan, sudah ada kerja sama, sehingga penerbangan dari Thailand, Bangkok, langsung ke Yogyakarta Internasional Airport.
Dengan pembukaan direct flight akan banyak wisatawan ke Jawa Tengah. Juga akan banyak wisatawan dari China, Thailand, dan berbagai negara yang ingin datang ke Borobudur.
Direktur Utama PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Febrina Intan, dalam jumpa pers menuturkan, penataan Borobudur melibatkan banyak pihak. Niatnya bukan membangun egosektoral, tetapi ekosistem pariwisata.
Penataan saat ini sudah dikerjakan sekitar 80 persen, masih ada waktu untuk pembenahan nonstruktural. Misalnya agar listriknya berfungsi dengan baik, juga drainase. Kini di zona II Borobudur selesai 80 persen untuk tahap pertama. Rencana ada tiga tahap.
Spiritual Century
“Pertengahan tahun depan ditargetkan tercapai 100 persen
sebagai spiritual century,” katanya.
Terkait pemindahan pedagang, menurut dia, bukan hal mudah. Sebagian besar memahami kenapa harus dipindahkan. Dulu situasinya kurang menguntungkan bagi pengunjung. Karena merasa dirusak kondisi pasar yang tidak sebanding dengan kondisi Candi Borobudur yang merupakan warisan budaya dunia.
“Kami berikan pengertian, pelatihan dan edukasi, bekerja sama dengan bank daerah. Intinya apa yang ada di Pasar Seni Borobudur harus membawa kebaikan dan dampak sosial yang lebih baik dari sebelumnya,” harapnya.
Kalau ada keluhan pedagang yang belum mendapat tempat dagang, menurut dia, sebenarnya bukan tidak mendapat tempat. Mungkin ada komunikasi yang belum bisa dipahami bersama. Mudah- mudahan dalam dua minggu ke depan pihaknya bisa menyelesaikan masalah yang masih menganjal di sebagian pedagang.
Ujicoba
Dijelaskan pula, pengoperasian Pasar Seni Kujon, masih dalam masa ujicoba sejak 16 September 2024 sampai akhir tahun ini. Diharapkan pengunjung masuk ke pasar seni dan melakukan transaksi. “Setiap minggu akan kami evaluasi, apa saja yang masih kurang,” tuturnya.
Di pasar tersebut disediakan 15 unit sarana transportasi bagi pengunjung yang akan ke Candi Borobudur. Setiap unit bisa mengangkut 23 orang.
Pengunjung diberi dua pilihan, mau naik sarana transportasi atau berjalan kaki. Bagi pejalan kaki disediakan sarana jalan sejauh 1.000 – 1.200 meter yang nyaman, dilengkapi tempat istirahat.
Di Pasar Seni Kujon itu, setelah pintu masuk ada art galery yang akan diisi oleh seniman Borobudur. Lalu ada ruang pertemuan yang bisa disewa untuk rapat dan pertemuan lain. Juga ada Museum Borobudur, sehingga sebelum pengunjung ke Candi Borobudur, bisa tahu apa saja yang ada di sana dan mengerti sejarah Borobudur.
Masjid
Sekda Jateng, Sumarno SE MM, ketika menyambut Luhut Binsar Pandjaitan di Masjid Agung Jawa Tengah Magelang mengatakan, kini di Borobudur bertambah tempat ibadah yang representatif. Harapannya, mudah-mudahan menjadi magnet tambahan untuk berwisata ke Borobudur.
Di masjid itu ada menara yang view-nya Candi Borobudur. Itu satu kesatuan dengan pengembangan Borobudur.
Di masjid baru itu kini kondisinya tinggal merapikan pinggirnya. Asetnya Pemkab Magelang yang ada di situ juga akan diurus.
Eko Priyono