JEPARA (SUARABARU.ID) – Jajaran pengurus Pondok Pesantren An-Najah Petekeyan asuhan KH. M. Shohibul Itmam, berkunjung ke Pesantren Al Anwar Sarang untuk bertemu dengan Gus Ghofur Maimun. Rombongan tersebut diterima di aula kantor STAI AL ANWAR. Dr. KH. Abdul Ghofur, MA yang biasa disapa Gus Ghofur sebagai Rektor STAI Al Anwar tersebut dengan senang dan ramah menyambut rombongan tersebut.
Dalam kunjungan tersebut dijelaskan dan disepakati bahwa Gus Ghofur akan hadir di Pesantren An Najah Petekeyan untuk mengisi pengajian umum dalam rangka harlah ke-2 Yayasan Pondok Pesantren yang rencananya akan digelar pada 20 Oktober 2024 mendatang. “Ya semuanya perlu disiapkan dengan baik dan matang” ujar Kyai Itmam.
Dengan mengusung tema penguatan moderasi beragama yang disesuaikan dengan konteks masyarakat awam pedesaan diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran bersama untuk menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat dalam membangun masa depan yang harmoni terlebih saat ini sedang ramai masa kampanye jelang pikada.
Hadir dalam kunjungan tersebut jajaran pengurus sekaligus panitia pelaksana pengajian antara lain, ustad Samudi (ketua panitia) ustad Zubaidi (sekretaris) ustad Sumali (bendahara) serta ustad Sutrisno, ustad Rolik dan ustad Sugiyarto sebagai bidang perlengkapan.
Harlah yang akan dikemas dengan pengajian umum Nahdlatul Ulama tersebut akan melibatkan jajaran NU dari pengurus Ranting, pengurus MWC NU Tahunan hingga PCNU Jepara dengan segenap santri alumni pesantren Al Anwar Sarang di Jepara. “Ngaji itu penting dan wajib untuk semua lapisan kapan saja dimana saja termasuk ngaji bagi guru dan para kyai juga” tandas kyai Itmam yg juga akedemisi pengajar Pascasarjana UIN Kudus
Sementara menurut ustad Samudi, ketua panitia, diharapkan pengajian tersebut akan menjadi pencerah bagi bagi masyarakat dalam menghadapi di namika terutama jelang saat dan sesudah pilkada. “Pilkada butuh peran semua pihak secara dewasa dan bijak” ujar ustad samudi.
Yang jauh lebih penting dari tujuan menghadirkan Gus Ghofur adalah untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk terbiasa mengaji dan selalu mengikuti arahan petunjuk serta selalu terbiasa mencintai kyai dan ulama.
Hadepe
