Nurul Janah saat melakukan wawancara dengan Hadi Priyanto.

JEPARA (SUARABARU.ID), – SMKN 3 Jepara meraih pencapaian luar biasa dalam lomba penulisan karya tulis ilmiah sejarah tradisi tingkat provinsi Jawa Tengah tahun 2024. Karya tulis yang berjudul “Menggali Makna dan Simbolise Macan Kurung Jepara sebagai Warisan Budaya Takbenda” yang ditulis oleh Nurul Janah An Navisah, siswa kelas XI MP 1, terpilih sebagai salah satu dari sepuluh nominasi terbaik.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah dengan tujuan memperdalam literasi penulisan dan pemahaman tentang Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK) kepada generasi muda.

Nurul Janah, saat wawancara dengan Kus Haryadi, penulis buku Macan Kurung

Ajang ini diikuti oleh seluruh SMA/SMK negeri dan swasta di Jawa Tengah, dari cabang dinas pendidikan wilayah I hingga XII. Seleksi naskah berlangsung dari 22 Agustus hingga 12 September 2024, dan sepuluh besar terpilih akan mempresentasikan hasil karya mereka pada tanggal 24-25 September 2024 di Front One Gosyen Hotel Salatiga.

Karya tulis dari Nurul Janah ini mengeksplorasi simbolisme dan makna mendalam dari Macan Kurung Jepara, sebuah warisan budaya takbenda yang memiliki nilai historis dan kultural signifikan bagi masyarakat Jepara. Macan Kurung, yang dikenal sebagai simbol kekuatan dan keagungan dalam tradisi lokal, sering kali dihubungkan dengan seni ukir yang merupakan ciri khas daerah tersebut. Sebagai bagian dari budaya Jepara, Macan Kurung mencerminkan keindahan dan kearifan lokal yang perlu dilestarikan dan dipahami oleh generasi muda.

Dibimbing oleh Nur Latifah, S.Si., M.Pd, guru di SMKN 3 Jepara, karya tulis ini mendapat dukungan dan wawasan mendalam dari para narasumber berkompeten. Hadi Priyanto, seorang wartawan dan budayawan Jepara yang juga Ketua Komunitas Pelestari Ukir Jepara, serta Kusharyadi, S.Pd., M.Pd, seniman Jepara dan pengawas SMP Disdikpora Jepara yang merupakan penulis buku tentang Macan Kurung, berperan penting dalam memberikan informasi dan perspektif yang kaya dalam penelitian ini. Kehadiran mereka tidak hanya memperkaya naskah, tetapi juga memastikan bahwa hasil karya ini memiliki keakuratan dan kedalaman yang tinggi.

Partisipasi dalam lomba ini tidak hanya menunjukkan kemampuan akademis siswa tetapi juga menggarisbawahi pentingnya pelestarian dan pemahaman tentang warisan budaya lokal. Dengan menyoroti Macan Kurung sebagai topik utama, karya tulis ini berkontribusi pada upaya pelestarian tradisi dan budaya yang mungkin kurang dikenal oleh kalangan lebih luas.

Kebehasilan SMKN 3 Jepara dalam kompetisi ini adalah cerminan dedikasi dan semangat siswa serta dukungan dari tenaga pendidik dan ahli budaya lokal. Di tengah pesatnya perubahan zaman, menjaga dan menghidupkan kembali warisan budaya seperti Macan Kurung menjadi semakin penting agar nilai-nilai dan identitas budaya tetap terjaga.

Semoga karya ini menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk terus menggali, melestarikan, dan menghargai warisan budaya yang ada. Selamat kepada Nurul Janah An Navisah, semoga presentasi di Salatiga mendatang akan membawa hasil yang membanggakan dan memperkuat kesadaran akan pentingnya pelestarian budaya.

Hadepe – Agung Riyanto