chattra
Tim teknis Badan Riset dan Inovasi Nasional ( BRIN) sempat memasang perancah bambu yang terpasang di stupa induk Candi Borubudur untuk melakukan kajian teknis pemasangan chatrra, 1-9 September kemarin. Foto: (Istimmewa)

KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID)- Badan Riset dan Inovasi Nasional ( BRIN) dan Museum Cagar  Budaya Unit Borobudur memberikan kajian tentang rencana pemasangan  chatrra ( payung) di stupa induk Candi Borobudur. Kajian dua instansi tersebut, yakni membatalkan pemasangan chattra .

“Berdasarkan kajian teknis dari BRIN yang berakhir 9 September kemarin, BRIN merekomendasikan  chattra tidak jadi dipasang. Karena, kekuatan struktur stupa induk sangat lemah dan sangat berbahaya jika dipasang di stupa induk,”kata Koordinator Museum dan Cagar Budaya (MCB) Unit Borobudur Wiwit Kasiyati, Rabu (11/9/2024).

Wiwit mengatakan, selain kajian teknis dari BRIN yang menyatakan Chattra tersebut tidak akan dipasang di stupa induk Candi Borobudur,  Museum Cagar Budaya Unit Borobudur memberikan kajian material  batuan chattra hasil rekontruksi Theodoor Van Erp pada 1907-1911 silam, diragukan keasliannya.

Menurutnya, data hasil kajian dari tim arkeolog Balai Konservasi Borobudur pada 2018 dan hasil kajian teknis dari BRIN tersebut  saling melengkapi. Yakni, Chatrra hasil rekontruksi van Erp tidak akan dipasang.

Ia menjelaskan,  chattra hasil rekontruksi Theodoor Van Erp pada 1907-1911 silam ,yang sebelumnya didirikan di  kompleks Kantor Museum Cagar Budaya unit Borobudur, sudah dibongkar beberapa hari lalu dari BRIN untuk dilakukan kajian.Dengan adanya keputusan , tidak jadi pemasangan chattra di atas stupa induk Candi Borobudur, saat ini chattra tersebut dibiarkan terurai.

“Batuan chattra yang telah dibongkar tersebut nantinya tidak lagi dipasang dan dibiarkan terurai. Tetapi, nantinya akan ditempatkan yang di tempat yang baik,”katanya.

Wiwit menambahkan, dengan batalnya pemasangan chattra tersebut, maka saat Presiden RI Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Magelang,18 September mendatang, tidak ada acara pemasangan chattra.

“Nantinya, saat berkunjung ke Kabupaten Magelang, Presiden Joko Widodo tidak ada agenda menghadiri pemasangan chattra. Melainkan hanya meresmikan proyek pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah di Magelang, TPSA Pasuruhan, Kecamatan Mertoyudan dan proyek Kampung Seni Borobudur di Kujon,”imbuhnya.

Sebelumnya, sejumlah tokoh masyarakat Desa Borobudur meminta agar pemasangan chattra stupa induk Candi Borobudur ditunda pemasangannya. Permintaan penundaan pemasangan chattra tersebut adanya kekhawatiran terhadap nilai sejarah dan keaslian Candi Borobudur dan diperlukan kajian yang mendalam.

“Pemasangan chattra tersebut erkesan buru-buru dan  terlalu dipaksakan. Padahal pemasangan bebatuan candi tidak semudah itu dan diperlukan kajian yang mendalam,” kata Koordinator Daya Desa Borobudur Lukman Fauzi Mudasir,

Lukman mengatakan, Candi Borobudur tidak  hanya simbol spiritual bagi umat Buddha. Melainkan, merupakan warisan budaya yang penting bagi seluruh dunia.

‘”Untuk itu,  segala bentuk intervensi terhadap Borobudur harus dilakukan dengan kehati-hatian. Termasuk melakukan kajian dan penelitian yang mendalam, dan  disesuaikan kaidah sejarah dan arkeologi,” katanya. W.Cahyono