Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara, Dr. Mudrikatun, S.SiT, SKM, MM.Kes, MH, Bdn., resmi membuka Pertemuan Jejaring Skrining Layak Hamil, ANC, dan Stunting yang digelar di Hotel D’Seasons Bandengan, Jepara 12 Agustus 2024. Foto: Asrori

JEPARA (SUARABARU.ID) –  Dalam suasana penuh antusiasme dan harapan, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara, Dr. Mudrikatun, S.SiT, SKM, MM.Kes, MH, Bdn., resmi membuka Pertemuan Jejaring Skrining Layak Hamil, ANC, dan Stunting yang digelar di Hotel D’Seasons Bandengan, Jepara (12 Agustus 2024). Acara yang diikuti 44 orang dokter dan bidan Puskesmas se-Kabupaten Jepara serta 11 bidan Praktek Mandiri ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan anak di Jepara.

Dr. Mudrikatun dalam sambutannya menekankan bahwa pertemuan ini bukan sekadar formalitas, melainkan langkah konkret yang berfokus pada penyelamatan nyawa ibu dan bayi melalui peningkatan kualitas pelayanan kesehatan reproduksi, terutama pada masa sebelum dan selama kehamilan. “Kesehatan ibu adalah pondasi bagi lahirnya generasi penerus yang sehat dan berkualitas. Melalui skrining layak hamil dan ANC yang terpadu, kita berupaya memastikan setiap kehamilan adalah kehamilan yang diinginkan dan dipersiapkan dengan baik,” ujarnya.

Acara diikuti 44 orang dokter dan bidan Puskesmas se-Kabupaten Jepara serta 11 bidan Praktek Mandiri ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan anak di Jepara.. Foto: Asrori

Lebih lanjut Dr. Mudrikatun memaparkan strategi penyelamatan ibu dan bayi yang telah dirancang, termasuk edukasi gizi dan kesehatan reproduksi bagi remaja putri, calon pengantin, dan pasangan usia subur. Melalui program skrining layak hamil, perempuan yang berada dalam usia subur diharapkan dapat mendeteksi dini risiko kesehatan yang mungkin dihadapi selama kehamilan.

Ia juga menekankan perlunya pelayanan kesehatan yang berkesinambungan, mulai dari masa sebelum hamil, selama kehamilan, persalinan, hingga masa nifas dan perawatan bayi baru lahir. Pelayanan ini, menurutnya, harus dilakukan dengan standar tertinggi agar dapat menjamin keselamatan ibu dan bayi.

Peserta yang hadir, terdiri dari dokter dan bidan yang telah lama berkiprah di garda terdepan pelayanan kesehatan, menyambut baik agenda ini. Mereka mengaku bahwa melalui pertemuan ini, pengetahuan dan keterampilan mereka semakin diperkaya, terutama dalam menyikapi berbagai tantangan di lapangan terkait kesehatan ibu dan anak.

Acara diikuti 44 orang dokter dan bidan Puskesmas se-Kabupaten Jepara serta 11 bidan Praktek Mandiri ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan anak di Jepara.. Foto: Asrori

Hotel D’Seasons Bandengan, yang menjadi saksi bisu pertemuan ini, seolah mengukuhkan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan profesi dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta mencegah stunting di Kabupaten Jepara. Suara harapan dan optimisme pun terdengar nyaring di setiap sudut ruangan, membawa pesan bahwa kesehatan generasi masa depan Indonesia tengah berada di tangan-tangan yang tepat.

Hadepe – Asrori