blank
Polisi menunjukkan lokasi kejadian terjadinya kecelakaan seorang Perempuan tertabrak kereta api di Desa Mlilir, Gubug, Grobogan, Sabtu (27/7/2024). Foto: Polres Grobogan.

GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Seorang perempuan tertabrak kereta api di jalur KM 34+2/3 petak jalur Hulu di Desa Mlilir, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Sabtu, 27 Juli 2024 sekitar pukul 10.14 WIB.

Menurut keterangan Kapolsek Gubug, AKP Sunarto, peristiwa ini bermula saat korban yang bernama Fitriana Dewi (24), warga Desa Mlilir, berjalan kaki hendak membantu kerabatnya yang punya hajat. Untuk menuju rumah kerabat yang punya hajat ini harus menyeberangi rel tanpa palang pintu yang ada di Desa Mlilir tersebut.

“Ketika korban berada di perlintasan kereta api tanpa palang pintu yang letaknya di wilayah RT 003 RW 004 Desa Mlilir, korban berhenti di pinggir perlintasan kereta api yang berjarak kurang lebih satu meter. Mendadak dari arah selatan muncul kereta api, ” jelas AKP Sunarto.

Seketika itu, lanjut Kapolsek, korban tertemper kereta api yang melintas. Korban terpental kurang lebih tiga meter dan kepala Korban terbentur batu, jatuh ke selokan dan meninggal dunia di tempat.

Kerabat korban lainnya yang mengetahui kejadian tersebut langsung berteriak minta tolong. Peristiwa itu kemudian dilaporkan ke perangkat desa setempat dan diteruskan ke Polsek Gubug.

Pihak kepolisian bersama tim medis dari Puskesmas Gubug II melakukan pemeriksaan terhadap jasad korban. “Dari hasil pemeriksaan, tidak ada tanda kekerasan. Korban murni tertemper kereta api,” ujar AKP Sunarto. Imbauan KAI

Sementara itu, Manajer Humas KAI Daop 4 Sekarang, Franoto Wibowo mengatakan, korban tertemper KA Barang Anggrek Rute Jakarta-Surabaya sekitar pukul 10.14 WIB.

Menurut Franoto, sebelum adanya temperan tersebut, masinis KA barang sempat membunyikan klakson lokomotif berulangkali. Bahkan, warga sudah meneriaki korban.

Baca juga DPRD Setujui Tambahan Penghasilan bagi ASN Pemkab Grobogan Tahun Anggaran 2025

“Sebelum kejadian , Masinis KA Barang membunyikan klakson lokomotif berulangkali, dan warga sekitar sudah meneriaki ada KA, namun pejalan kaki tersebut tidak menghiraukan, sehingga terjadi kecelakaan, ” tambah Franoto Wibowo.

Dengan adanya kejadian ini, Franoto mengatakan KAI Daop 4 Semarang mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di jalur KA.

“KAI juga meminta kepada masyarakat sekitar jalur KA untuk membantu menegur atau memperingati apabila ada orang yang kedapatan berada di jalur KA, karena sangat membahayakan keselamatan perjalanan KA dan masyarakat, ” pesan Franoto Wibowo.

Tya Wiedya