blank
Peninjauan  ke site SPAM Semarang Barat pada saat operasional oleh Wali Kota dan OPD pada pertengahan 2021. foto : dok.SB.ID

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Direktur Pengelolaan Dukungan Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur, Kementerian Keuangan Brahmantio Isdijoso, menyatakan, pemerintah bertanggung jawab dalam penyediaan infrastruktur untuk masyarakat.

Hal itu diungkapkan Brahmantio, Kamis 25 Juli 2024, dalam keterangan persnya. Dia menyebut, kebutuhan investasi pembangunan infrastruktur 2020-2024 mencapai Rp6.445 triliun.

“Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pemerintah melalui APBN mengakomodasi sejumlah Rp2.385 triliun atau sebesar 37%, BUMN sebesar Rp1.353 triliun atau 21%, dan swasta berpartisipasi senilai Rp2.707 triliun atau sebanyak 42% dari total kebutuhan investasi,” kata dia.

Pemerintah mengimplementasikan skema pembiayaan kreatif untuk mempercepat pembangunan infrastruktur. Salah satunya melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

“Skema KPBU dapat diterapkan di berbagai sektor publik, salah satunya sistem penyediaan air minum (SPAM), contohnya SPAM Semarang Barat,” tambahnya.

Proyek KPBU SPAM Semarang Barat diprakarsai oleh Pemerintah Kota Semarang untuk menyediakan layanan air minum dengan kapasitas target 1.000 liter per detik yang melayani sekitar 70.000 sambungan rumah tangga (SR) di Kecamatan Tugu, Ngaliyan, dan Semarang Barat.

“Jadi inilah solusinya dan hari ini kita sudah punya bukti-bukti yang bisa kita gunakan untuk menjawab tantangan pembangunan infrastruktur ke depan, melalui pembiayaan kreatif KPBU dan yang lainnya,” ujar Brahmantio.

Penanggung Jawab Proyek Kerja sama (PJPK) proyek SPAM Semarang Barat adalah PDAM Tirta Moedal, yang menandatangani perjanjian KPBU dengan PT Air Semarang Barat selaku Badan Usaha Pelaksana (BUP).

Proyek SPAM tersebut mendapatkan dukungan fiskal dari Kementerian Keuangan berupa fasilitas project development facility (PDF) dan Penjaminan KPBU oleh PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII).

Sementara Kementerian PUPR memberikan dukungan teknis untuk pembangunan fasilitas intake dan jaringan distribusi utama. Pemerintah Kota Semarang juga memberikan dukungan dalam pengadaan lahan.

Dalam proyek ini, PT Air Semarang Barat selaku BUP bertanggung jawab atas desain, pembangunan, pembiayaan, pengoperasian, dan pemeliharaan fasilitas pengolahan dan penyimpanan air selama 25 tahun masa kerja sama.

Selanjutnya BUP mendapatkan pengembalian investasi dari hasil penjualan air yang dilakukan oleh PDAM Tirta Moedal kepada masyarakat. Proyek KPBU SPAM Semarang Barat telah beroperasi sejak Mei 2021 dan hingga saat ini telah berhasil mencapai penyerapan 605 liter per detik dengan 44.319 sambungan rumah tangga.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Moedal Yudi Indardo mengatakan keberadaan SPAM Semarang Barat telah dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat kota Semarang.

“Walaupun judulnya Semarang Barat, tapi bukan wilayah barat saja, karena kemudian ada program pengalihan aliran sehingga yang merasakan dampaknya adalah seluruh kota Semarang,” terang Yudi.

Hery Priyono