Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, memberikan keterangan pers, Selasa 25 Juni 2024. foto : Humas BI 

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Keberhasilan Kios Pangan Aman Tersedia untuk Warga Kita (Pandawa) dalam mengatasi tekanan inflasi, membuat program inovasi dari Pemkot Semarang ini didorong untuk direplikasi di daerah lain.

Saat ini, program ketahanan pangan ini bahkan mulai diterapkan di 12 kabupaten kota di Jawa Tengah yang terindikasi angka inflasinya terbilang tinggi selama ini.

“Untuk Kios Pandawa ini sekarang sudah ada di 12 kabupaten kota, namun kita fokuskan dulu di 9 daerah yang tinggi inflasinya, yaitu di Semarang, Tegal, Solo, Purwokerto, Kudus, Wonosobo, Wonogiri, Rembang, dan Cilacap,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra.

Dalam acara media briefing ‘Angkringan di Pagi Hari’ (updAte iNformasi dan perkembanGan eKonomi RegIonal jatenG), Selasa 25 Juni 2024, Rahmat menjelaskan, program Kios Pandawa ini juga mendorong Kerjasama dengan Badan Usaha Milik Petani (BUMP) untuk memotong rantai produksi komoditas pokok yang diperdagangkan.

“Seperti di Kota Semarang ini sudah ada 2 Kios di 2 pasar, yaitu di Pasar Kanjengan dan Pasar Bulu. Kerjasama dengan BUMP ini memotong rantai produksi, jadi dari petani langsung ke warga (pembeli) karena harganya jauh lebih murah di Kios Pandawa ini,” katanya.

Selain membahas soal penerapan Program Kios Pandawa, Rahmat dalam acara media gathering tersebut juga menyampaikan sejumlah capaian pertumbuhan ekonomi Jateng melalui berbagai inovasi program.

“Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah tetap kuat di tengah peningkatan ketidakpastian global. Hal ini ditopang oleh optimisme beberapa sector hingga semester 1-2024,” katanya.

Rahmat menjelaskan, permintaan Domestik yang kuat, kinerja fiskal yang optimal, serta kinerja perbankan yang membaik menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah yang diperkirakan tumbuh dalam rentang 4,7% – 5,5% pada 2024.

Inflasi yang cukup rendah dan stabil di level 2,66% (year-on-year/yoy) pada Mei 2024 turut menjaga penguatan pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah.

Pengendalian Inflasi yang rendah dan stabil, tercermin pula melalui prestasi Tim Pengendalian Inflasi Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Kebumen Dan Kota Semarang yang berhasil menjadi yang terbaik di ajang TPID Awards 2024 pada 14 Juni 2024.

Berbagai Inovasi program unggulan dilakukan di masing-masing daerah, seperti sinergi pentahelix Rama dan Sinta (Program Antisipasi dan Pengendalian Inflasi Melalui Sinergi Stakeholders) yang digagas Pemprov Jawa Tengah.

Selain itu, ada program Gerak Seruni (Gerakan Pengendalian Harga Pangan Dukung Stabilitas Inflasi dan Penurunan Kemiskinan) yang diterapkan Pemkab Kebumen, hingga Ki Ageng Pandanaran (Kolaborasi Tangguh Bersama Pemangku Kepentingan dalam Penanganan dan Pengendalian Inflasi Kota Semarang).

Dalam mendorong penguatan ekonomi Jawa Tengah yang semakin solid, beberapa program flagship akan dilakukan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah dalam waktu dekat antara lain Forum PUSAKA (Perumusan Analisis dan Rekomendasi Kebijakan Jawa Tengah) Jateng, Rupiah Borobudur Playon, hingga QRIS Jelajah Indonesia.

“Pembukaan Forum PUSAKA Jateng akan dilaksanakan pada 2 Juli 2024, dan terus berlangsung hingga acara puncak pada November 2024,” katanya menjelaskan dihadapan wartawan.

Dirinya menjelaskan, forum ini merupakan sebuah forum kompetisi artikel ilmiah serta diskusi panel perkembangan ekonomi yang diharapkan dapat melahirkan rekomendasi yang dapat diterapkan guna mengatasi isu strategis perekonomian di Jawa Tengah.

Kemudian, sebagai upaya perluasan penggunaan QRIS di Jawa Tengah sekaligus mendukung penguatan pariwisata unggulan, Bank Indonesia dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan melaksanakan Rupiah Borobudur Playon pada 7 Juli 2024 di Kawasan Candi Borobudur Magelang dengan tagline “Lari Untuk Berbagi” yang turut dihadiri oleh Razer Patricia (marathoner) serta Fernando Lumain (Atlet Sea Games).

Selain itu, ada pula QRIS Jelajah Indonesia, dengan tagline “Pelesir Praktis Ngagem QRIS”, juga akan dilaksanakan secara bersamaan mulai 7 Juli 2024 sebagai program kampanye perluasan QRIS.

“Kegiatan Inti Berbasis Penyusunan video digital dalam mengampanyekan penggunaan QRIS dan digitalisasi pembayaran melalui kegiatan berwisata di beberapa destinasi unggulan di wilayah Kabupaten Magelang dan Kota Semarang,” katanya.

Rahmat berharap, melalui Beberapa program tersebut, kedepannya penguatan sinergi dan kolaborasi kebijakan antara Bank Indonesia dan Pemerintah Daerah dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah yang lebih solid dan berkelanjutan.

Hery priyono