Pimpinan DPRD Blora berfoto bersama, Senin (25/6/2024). Foto: Kudnadi

𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 (SUARABARU.ID) — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Blora merencanakan pemanggilan Komisaris dan Direksi Bank Blora Artha. Salah satu sebab adalah adanya kredit macet di bank tersebut mencapai puluhan milyar.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blora, Siswanto menyampaikan akan memanggil Komisaris dan Direksi Bank Blora Artha (BBA) terkait kredit macet.

“Kami akan undang Komisaris dan Direksi Bank Blora Artha, adanya kredit macet, karena tujuan penyertaan modal ke BUMD adalah keuntungan. Kalau banyak kredit macet, apakah karena sistem atau personal? Perlu kita cek,” ucap Siswanto kepada suarabaru.id Senin, (24/6/2024).

Lebih lanjut, Siswanto mengatakan bahwa pemanggilan Komisaris dan Direksi Bank Blora Artha soal kredit macet direncanakan pekan ini.

“Tadi saya sudah matur Pak Ketua & jajaran Pimpinan DPRD. Nanti akan dilakukan rapat dengar pendapat dengan komisi yang membidangi,” kata Siswanto.

“Tujuan pemanggilan ini adalah, agar supaya BUMD khususnya BPR BBA sehat. dapat Cuan dan menghasilkan PAD, meningkat setiap tahun,” imbuh Siswanto.

Rp20 Milyaran

Untuk diketahui, kondisi Perusahaan Umum Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Blora Artha (Perumda BPR Bank Blora Artha) nampaknya tidak baik-baik saja. Banyak kredit macet. Nilainya diperkirakan mencapai Puluhan Milyar.

Sementara itu, Direktur Utama Perumda BPR Bank Blora Artha, Arief Syamsuhuda membenarkan hal tersebut,  saat ini pihaknya terus berusaha agar stamina perusahaan yang dipimpinnya tersebut menjadi lebih baik.

“Iya segitu (Rp20 Milyaran),” ucap Arief Syamsuhuda.

Kredit macet tersebut, lanjut Arief Syamsuhuda, tidak hanya ada di Blora saja. Melainkan di luar Blora juga. Termasuk Kredit Macet dari Perumda Blora Wira Usaha (BWU) senilai Rp1,09 Milyar.

“Untuk BWU yang dijaminkan ada Aset Perusahaan dan Aset Pribadi milik Mantan Direktur Umum,” tandas Arief Syamsuhuda.

Kudnadi Saputro